KAREBAKALTIM.com – Pemkot Bontang mempercepat program vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi. Langkah ini diambil pasca ditemukannya hewan terjangkit PMK di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) belum lama ini.
Kasi Pelayanan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Perternakan (DKP3) Bontang drh. Riyono mengungkapkan, saat ini Provinsi Kalimantan Timur dinyatakan Zona Merah PMK atau area kerawanan tinggi.
“Walau di Bontang sendiri masih zona hijau PMK. Tapi kami tidak mau kecolongan jadi segera mengusulkan jatah vaksin,” ujar Riyono, Senin (8/8/2022).
Menyusul suspek PMK di sejumlah daerah di Kaltim, sebaran vaksin bagi zona merah dari kementerian pun dipercepat. Dijadwalkan, Kota Bontang akan menerima vaksin pada awal September mendatang.
Pemberian vaksin mengacu pada data populasi hewan ternak sapi di daerah. Menurut data DKP3 Bontang, ada 1.480 ekor sapi yang telah didata. Prioritas pemberian vaksin akan ditujukan pada ternak sapi, menyusul kambing dan ternak babi.
“Tergantung, kalau ada sisa bisa saja kita suntikkan ke ternak babi masyarakat,” kata Riyono.
Juni lalu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur meningkatkan kewaspadaan setelah dugaan kasus suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga ditemukan pada seekor sapi di Kabupaten Berau.
Melalui Rilis Disnas, di ketahui, seekor sapi yang menunjukkan gejala klinis PMK tersebut masuk dengan 606 ekor sapi lain melalui lalu lintas pengiriman dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kini telah tersebar ke 4 kabupaten/kota di Kaltim Yakni, Berau, Samarinda, Kukar dan Kutim.
Mendapati temuan ini, DKP3 Bontang kian intens mengawasi distribusi ternak sapi hingga pangan daging yang beredar di pasar. Terlebih saat masyarakat umat muslim akan segera melaksanakan Hari Raya Iduladha tahun ini. (Adv)
Penulis: Mirah Hayati