KAREBAKALTIM.com – Mobil Lab. PCR yang dibeli Pemkot Bontang seharga Rp3 M nampak menganggur di halaman parkir gedung PSC. Alasannya karena stock cairan reagen telah habis.
Sebelumnya, dikatakan mobil PCR tersebut digadang-gadang dapat menghambat laju penularan Covid-19 di Kota Bontang. Karena dapat melakukan test swab secara masif dan portable.
Meski belum memiliki izin operasi, mobil PCR tersebut setidaknya telah menguji 700 sampel Covid-19 sejak didatangkan pada akhir Desember 2020 lalu.
Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana mengatakan cairan reagen yang ada di Mobil PCR telah habis sejak awal Januari lalu. Hingga kini pihaknya belum mendapatkan lagi stock cairan tersebut.
Lanjutnya ia mengatakan pemesanan cairan yang digunakan untuk mengetahui reaksi kimia dalam mendeteksi infeksi Covid-19 tersebut, belum bisa dilakukan sebab terkendala anggaran.
“Sebenarnya kami sudah mau pesan. Tapi Pemkot belum ada anggaranya sampai sekarang,” ujar Adi belum lama ini.
Saat disinggung soal anggaran, ia tidak mengetahui secara pasti alasannya. Yang pihaknya bisa lakukan hanya mengajukan berapa jumlah pemesanan jika dana tersebut telah tersedia.
“Kalau soal anggaran tanyakan langsung ke BPKAD. Karena kami tidak tahu. Namun untuk dana itukan melalui proses administrasi yang panjang. Jadi kami belum tau kapan akan dipesan. Asal uangnya ada maka kita langsung pesan,” sambung Adi.
Adapun untuk harga Adi mengatakan cairan reagen harganya cukup bervariatif. Berkisar 300-500 ribu untuk sekali uji sampel. Namun tidak ada regulasi yang mengatur soal regulasi harga. Pilihanya bebas, menyesuaikan kemampuan anggaran pemerintah.
“Bebas aja sih yang mana. Menyesuaikan aja sebenarnya dari kemampuan keuangan,” pungkasnya. (*)
Reporter : Tomy Gutama
Editor : Siti Nurkhasanah