KAREBAKALTIM.com – Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan kebijakan sekolah tatap muka bisa diselenggarakan kembali.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) Kemenag Kota Bontang Sultani mengatakan, meski Pemerintah Pusat sudah mengizinkan, namun pihaknya belum membahas lebih lanjut soal proses belajar mengajar yang akan diselenggarakan pada tahun depan itu.
“Kita belum dapat arahan dari pemda, Mbak,” tuturnya melalui telepon seluler, Senin (1/12/2020).
Adapun jumlah sekolah berbasis agama dibawah naungan Kemenag Bontang sebanyak 19 sekolah. Diantaranya Raudhatul Athfal (RA) berjumlah 11 sekolah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 6 sekolah, serta Madrasah Aliyah (MA) 2 sekolah.
Kemenag Kota Bontang masih akan menggelar rapat internal dengan pihak sekolah binaan sebelum sekolah tatap muka diterapkan, guna membahas kesiapan-kesiapan setiap sekolah mulai dari fasilitas penunjang pembelajaran terutama protokol kesehatan harus lebih diperhatikan.
“Kalau memang tatap muka diberlakukan kita akan rapat internal bersama madrasah dan orangtua anak didik,” ujarnya.
“Tapi jika orangtua mereka belum memberi izin, itu berarti harus tetap dapat pelayanan pembelajaran,” sambung Sultani.
Sementara itu, Munira salah seorang wali murid sekolah dasar menyebutkan setuju dengan diberlakukannya kembali sekolah tatap muka. Menurutnya hal itu adalah solusi terbaik bagi para orangtua.
“Kabar ini yang saya nanti-nantikan selaku pengganti guru di rumah,” ungkapnya.
Selain itu, ia merasa capek dan lelah sebab banyak pelajaran yang tidak ia mengerti. Kuantitas belajar pun berbeda antara sekolah dan rumah, disiplin anak-anak jadi berkurang.
“Biasanya kan bangun pagi, sekarang banyak mainnya juga,” pungkasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
