KAREBAKALTIM.com – Pemanfaatan pelabuhan Lok Tuan yang rencananya akan dijadikan pelabuhan muat batu bara masih menjadi polemik sampai saat ini.
Pemanfaatan tersebut banyak melahirkan pendapat dan pandangan perspektif dari masing-masing kalangan.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Agus Haris mengatakan, hal tersebut sangatlah lumrah apalagi menyangkut dampak lingkungan.
“Menimbulkan pro dan kontra, tapi kami sudah mengusulkan kajian tersebut dan masih menunggu hasilnya,” katanya saat dikonfirmasi, Jum’at (12/03/2021).
Dirinya mengungkapkan, setiap perusahaan mempunyai hak yang sama dalam mengelola aktifitas pelabuhan itu, akan tetapi harus ada ijin dan badan hukum yang jelas.
“Masih tahap usulan dan belum bisa dijadikan dasar untuk dipermasalahkan,” ungkapnya.
“Kenapa kita tidak tolak juga yang dampaknya lebih bahaya dari batu bara seperti amoniak dan lainya,” sambungnya.
Kegiatan ini bisa saja menjadi hal positif bagi Bontang, terutama untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga dapat menyerap tenaga kerja.
“Menyangkut soal PAD dan masalah lingkungan kita bandingkan saja hasilnya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
