25.7 C
Bontang
Senin, Desember 23, 2024
spot_img

DKP3 Bontang Bentuk Tim Reaksi Cepat Bencana Alam dan Keberlangsungan Pertanian

KAREBAKALTIM.com – Sejak tahun 2019, terdapat perubahan musim dan cuaca cukup siginifikan yang berdampak pada curah hujan. Kondisi ini menjadi hambatan tersendiri dalam bidang pertanian.

 “Dari data kami saja, sudah ada enam kelompok tani terkena banjir berkali-kali. Kelompok ini berada di bantaran sungai yang memanfaatkan air sungai dalam pengairan pertaniannya,” ungkap Penyuluh Pertanian DKP3 Bontang Bambang Dwi Daryono.

Selama tiga tahun itu, kata dia, paling tidak sudah lima kali banjir. Di mana kerugian yang dialami para petani terbilang tak sedikit.

Pertama, Kelompok Tani Putri Satu yang merugi akibat rusaknya pupuk pertanian sebanyak 20 karung. Kemudian Kelompok Bangkit Mandiri mencapai 40 karung. Kelompok Budaya Mandiri rusak 20 karung.

“Di KWT Bontang Kuala ada 30 karung (yang rusak) dan di Karya Manunggal ada 10 karung. Itu baru dari pupukknya aja,” ungkapnya.

Atas dasar hal tersebut, maka dibentuklah Tim Reaksi Cepat Bencana Alam dan Keberlanjutan Pertanian (SIPAT BEKANTAN) yang terdiri dari kolaborasi penyuluh pertanian dan Perlintan DKP3 Bontang.

Setelah melakukan presentasi program kepada sejumlah perusahaan, tim ini berharap mendapat dukungan kolaborasi melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR) lantaran keterbatasan anggaran.

“Hasilnya ada kesepakatan bersama dengan sejumlah perusahaan, termasuk melalui proposal. Begitu pula usulan ke lembaga legislatif, semoga di anggaran perubahan bisa muncul,” jelas Bambang.

Ia menggambarkan, program ini semacam jaring pengaman yang dapat segera bergerak ketika terjadi hal-hal di luar dugaan seperti banjir dan musibah lainnya. Dengan kesiapan dana untuk langsung membantu kebutuhan petani, SIPAT BEKANTAN memerlukan kantong dana yang juga siap digunakan.

“Maka memang perlu dukungan perusahaan, khususnya yang menyasar kelompok tani di kawasan buffer zone perusahaan di Bontang. Saat ini kami terus jajaki dengan pihak perusahaan, karena memang demi keberlangsungan pertanian itu sendiri,” lugasnya (*)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan