KAREBAKALTIM.com – Kasus Covid-19 makin mengkhawatirkan. Bontang kini berada di urutan ke-2 se-Kaltim dengan jumlah kasus terbanyak. Pemerintah kota pun bergegas menarik rem guna menghentikan penyebaran.
Berbagai langkah pembatasan diambil, mulai dari penyekatan beberapa ruas jalan, hingga meniadakan kegiatan di rumah ibadah untuk sementara waktu.
Wali Kota Bontang Basri Rase menyampaikan saat ini Bontang menerapkan zona emergency level 4, karena masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
Berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pelaksanaan ibadah di rumah ibadah pun untuk sementara waktu ditiadakan. Mulai dari Masjid, Gereja, Pura, Vihara serta tempat ibadah lainnya. Sampai dengan wilayah dimaksud dinyatakan aman.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan instruksi Kemendagri Nomor 17 tahun 2021 yang wajib ditaati di tiap kabupaten/kota. Berlaku mulai tanggal 7-20 Juli 2021.
“Tentu kita semua sedih dalam mengambil keputusan tersebut, namun kondisi saat ini apa boleh buat. Kita berdoa saja Covid segera pergi,” ujarnya, Selasa (6/7/2021).
Kendati keputusan tersebut berlaku hingga 20 Juli mendatang, akan tetapi untuk pelaksanaan salat Iduladha pihaknya belum ingin mengambil keputusan. Melihat kondisi perkembangan Covid-19 mendatang.
“Kita masih akan lihat perkembangan kasus kedepan. Masih terlalu dini memutuskan kebijakan salat ied. Kalau sudah aman kita akan lakukan evaluasi,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia meminta seluruh masyarakat untuk dapat memahami kondisi saat ini. Dan turut mendukung kebijakan tersebut. Ia pun menginstruksikan segenap jajarannya untuk mensosialisasikan aturan itu.
“Kita doakan sama-sama semoga Covid-19 di Bontang segera pergi. Agar kita bisa laksanakan salat Iduladha tahun ini,” pungkasnya. (*)
Reporter : Tomy Gutama
