KAREBAKALTIM.com – Jelang Penganugerahan Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023 mendatang, Pemerintah Kota Bontang telah menyusun sejumlah program teknis. Bukan tidak mungkin, kota yang dikenal sebagai kota industri ini bukan daerah baru peraih penghargaan tersebut.
Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Sapta Pesona dan Peta Wisata bagi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat dan lurah se-Kota Bontang, dijelaskan jika untuk meraih ADWI 2023 perlu kerja kolaborasi antar lembaga dan masyarakat.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah pada acara penutupan Bimtek tersebut mengatakan, terpilihnya Desa Wisata Malahing Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan dalam 100 besar desa wisata, diharapkan menjadi motivasi bersama.
“Agar di tahun depan (2023) dapat berhasil masuk dalam 50 besar, dan mendatangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Kota Bontang,” pungkas Najirah, Rabu (10/8/2023).
Olehnya itu, Najirah meminta OPD-OPD teknis untuk mendukung penuh di ajang ADWI 2023, baik Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kominfo dan lain-lain.
Najirah pun meminta kepada seluruh peserta pelatihan agar memahami serta menerapkan materi yang disampaikan oleh narasumber, baik di organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah se Kota Bontang.
“Sehingga tercipta pelayanan kepariwisataan yang optimal, dan teriring harapan pariwisata Kota Bontang dapat memberikan sapta pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan) bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Bontang,” tandasnya.
Sebagai salahsatu stakeholder, DKPt Bontang bertugas menciptakan lingkungan yang mendukung keberlangsungan pangan segar. Upaya ini meliputi pada pertanian sayur-buah hingga budidaya tanaman herbal. Selain menyediakan lingkungan pendukung ketahanan pangan, peraih ADWI juga harus memenuhi kriteria terkait pertanian berkelanjutan dan budidaya pangan segar baik asal tanaman hingga hewan. (*/Adv)
