KAREBAKALTIM.com – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait permasalahan cleaning service (CS) di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Kegiatan yang di gelar di Gedung Sekertariat DPRD Kota Bontang lantai 2, ruang rapat 2, Jalan Roem Nomor 1, Bontang Lestari tersebut turut dihadiri Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Bagian Umum Sekertaris Daerah (Sekda), PT Citra Setiawan Mandiri (CSM) dan perwakilan CS, Senin (8/3/2021).
Permasalahan bermula saat 21 pekerja CS diberhentikan sepihak atau tanpa adanya pemberitahuan oleh PT CSM. Seperti yang disampaikan Irma Yanti perwakilan CS, padahal menurutnya mereka masih memenuhi syarat.
“Tiba-tiba kita diberhentikan. Harusnya kan ada surat peringatan dulu,” ujarnya.
Irma meminta perlindungan dan hak-hak mereka sebagai CS yang diberhentikan tanpa alasan. Terlebih mereka sudah bekerja selama 5 tahun, bahkan ada yang lebih dari itu.
Sementara Ketua Komisi I, Muslimin menyatakan pihak Pejabat Pemberi Komitmen (PPK) sebelum pekerjaan dimulai harusnya mensosialisasikan kepada pemenang tender agar memahami Peraturan Daerah (Perda) Alih Daya Nomor 9 Tahun 2013.
“Jadikan tidak ada kasus seperti ini. Saya minta PT CSM menjelaskan kenapa 21 pekerja ini dipecat,” sebutnya.
Manager PT CSM Jamaluddin menyebutkan alasan tidak memberdayakan 21 CS itu. Mereka telah melakukan evaluasi sebulan penuh selama Februari. Mulai dari penilaian absensi, perilaku hingga kerap melakukan izin tanpa alasan yang jelas.
“Jadi semua itu kami nilai dalam evaluasi. Tidak serta merta melakukan pemutusan kerja atau memberhentikan mereka,” katanya.
Rincinya, dari total 21 orang, 7 pengawas, 2 orang mengundurkan diri, 2 ada nama tapi tidak pernah hadir, 1 tidak melamar. Sementara 9 orang, masih akan dievaluasi atau ditindaklanjuti kembali. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
