KAREBAKALTIM.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bontang semakin meningkat. Dalam lima bulan terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sebanyak 161 kasus, terhitung Januari hingga Mei 2023.
DBD terbanyak terdapat di Kecamatan Bontang Utara sebanyak 77 kasus, selanjutnya Bontang Barat 43 kasus, dan 41 kasus di Bontang Selatan. Sementara satu orang meninggal pada bulan Mei 2023 lalu.
Mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Muhammad Irfan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bertindak lebih cepat.
“Harus ada langkah cepat untuk menangani sebaran DBD, apalagi musim hujan. Genangan air di mana-mana dapat mengundang nyamuk berkembang biak, khawatir ada korban lagi”, ucapnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Bontang, Senin (12/6/2023).
Irfan mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang beserta jajarannya bergerak cepat menanggulangi kasus DBD itu. Menurutnya ratusan kasus yang terjadi lima bulan terakhir ini bukanlah jumlah yang sedikit, sehingga membutuhkan penanganan serius.
Kata dia, salah satu yang bisa dilakukan petugas kesehatan yakni melakukan pengasapan (fogging) di daerah endemis untuk membasmi nyamuk dewasa. Sekaligus mengedukasi masyarakat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
“Bisa 1 Tau 2 kali fogging dalam sebulan. Tergantung prosedur Dinkes”, katanya.
Selain itu, lanjut Irfan, masyarakat juga harus diberi pemahaman pentingnya menerapkan 3M. Yaitu mengurangi penampungan air, menutup tempat penutupan air, dan mengubur sampah yang berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang, seperti kaleng bekas.
“Penerapan 3M ini sebagai langkah upaya menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk ataupun wadah yang gampang digenangi air”, tutupnya. (adv)
Penulis: Mira
