KAREBAKALTIM.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang akan langsung tancap gas atasi permasalahan banjir dan juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pariwisata yang ada di Kota Taman.
“Dalam 100 hari awal kerja, kami akan menuntaskan hal tersebut, kata Basri Rase, Sabtu (24/4/2021).
Dia mengatakan, untuk penanganan banjir masuk dalam 16 rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) DPRD serta telah mendatangkan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menangani banjir yang kerap dikeluhkan warga.
Nanti, pihaknya akan menyelesaikan masterplan pengendalian banjir yang akan dilakukan oleh tim ahli dari ITS tersebut.
“Timnya sudah ada dan akan bekerja secepatnya untuk menangani persoalan banjir yang kerap melanda Kota Bontang,” ucapnya.
Basri juga menyampaikan, terkait UMKM dan pariwisata, dirinya akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang mana mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengenakan pakaian batik dari pengusaha lokal Bontang, termasuk menggunakan produk lokal Bontang.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan penjahit lokal, serta meningkatkan ekonomi masyarakat akibat masa pandemi ini.
Sementara itu, dari sektor pariwisata pun akan dituntaskannya, salah satunya dengan menggiring para wisatawan yang berkunjung untuk berbelanja di UMKM Bontang.
“Itu akan kami tuntaskan kedepannya ,” tandasnya.
Diketahui, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Wali Kota dan Wali Kota Bontang terpilih Basri-Najirah di gelar di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada hari Senin, 26 April 2021 secara virtual.
Pelantikan tersebut, bersamaan dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat (Kubar) dan hanya dihadiri beberapa peserta saja dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang diberlakukan. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
