KAREBAKALTIM.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris mendukung pemerintah pusat untuk menekan pernikahan dini.
Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, yang mana pemerintah pusat menargetkan untuk menurunkan angka perkawinan anak dari 11,21 persen menjadii 8,74 persen di Indonesia.
“Saya sangat mendukung, akan tetapi perlu adanya dasar hukum yang jelas” terangnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (05/04/2021).
Dia pun mengatakan, agar semua pihak termasuk orangtua dapat mencegah hal tersebut. Pasalnya banyak faktor yang terjadi ketika perkawinan usia dini itu dilakukan.
Salah satu faktornya, menurut Agus Haris yakni banyaknya terjadi perceraian. Karena belum mapannya hidup dan pola pikir anak.
Peran orangtua sangat penting dalam hal ini, sebab mereka adalah garda terdepan untuk mengawasi serta melakukan pembinaan terhadap anak-anak.
“Pernikahan dini bukanlah hal yang bagus, untuk itu peran orangtua sangat penting, apalagi dengan perkembangan teknologi yang makin hari kian berkembang,” lanjutnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyampaikan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang serius menanggapi hal tersebut. Agar kasus pernikahan usia dini dapat terhindarkan.
“Memberikan pemahaman agama juga sangat penting, guna terhindarnya pernikahan dini,” tandasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
