KAREBAKALTIM.COM, Samarinda – Sejumlah pengendara di Kalimantan Timur dibuat resah oleh gangguan mesin kendaraan yang muncul tak lama setelah mengisi bahan bakar di SPBU. Keluhan yang awalnya muncul acak kini menjalar ke berbagai kota, mulai dari Samarinda, Balikpapan, Tenggarong hingga Bontang.
Keluhan paling umum datang dari pengguna sepeda motor, yang melaporkan gejala mesin tersendat hingga mati mendadak tak lama setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Di media sosial, beberapa pengguna bahkan membagikan video kondisi motornya yang mogok usai keluar dari SPBU, memicu kekhawatiran dan perdebatan di kalangan warganet.
Tak tinggal diam, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan kepolisian langsung turun tangan. Investigasi pun dilakukan menyeluruh, mencakup pengambilan sampel bahan bakar dari sejumlah titik distribusi.
Addieb Arselan, Region Manager Retail Sales Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data dan melakukan uji kualitas BBM secara bertahap.
“Kami ambil sampel dari berbagai titik: SPBU, terminal distribusi, sampai kilang. Semua diuji di laboratorium. Hasilnya sejauh ini BBM masih sesuai spesifikasi yang ditetapkan Ditjen Migas,” ungkap Addieb Sabtu (5/4/2025) kemarin.
Meski hasil sementara menunjukkan bahan bakar dalam kondisi layak, pihak Pertamina tetap membuka saluran pengaduan untuk masyarakat yang merasa dirugikan. Masyarakat diminta melaporkan kejadian serupa melalui layanan Pertamina Call Center 135 atau langsung ke SPBU tempat pengisian.
“Kami tidak menutup mata. Jika ada konsumen terdampak, kami minta agar membawa bukti transaksi agar proses verifikasi bisa lebih cepat,” jelas Addieb.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh produk BBM dari Pertamina, baik Pertalite maupun Pertamax, diawasi secara ketat melalui rantai distribusi.
“Standar mutu dan keamanan produk adalah prioritas kami. Pengawasan dilakukan mulai dari kilang hingga ke nozel SPBU,” tegasnya.
Hingga saat ini, investigasi masih berlanjut dan masyarakat diimbau tetap tenang sambil menunggu hasil resmi dari tim teknis. Pemerintah daerah juga berjanji akan terus memantau dan memastikan tidak ada kelalaian dalam distribusi BBM di wilayah Kaltim.(Bey)