KAREBAKALTIM.com, Bontang — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada para calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Bontang Tahun 2025.
Acara yang menjadi bagian dari Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) ini digelar di Hotel Grand Mutiara, pada Selasa (12/8/2025) malam.
Neni mengingatkan para calon pengibar bendera bahwa Indonesia adalah negara yang dibangun dari keberagaman, baik dari segi suku, agama, bahasa, maupun budaya.
la menekankan pentingnya menjaga toleransi dan harmoni antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Neni berbicara tentang masa depan Kota Bontang yang tidak bergantung pada sumber daya alam yang terbatas.
la menyebutkan bahwa masa depan kota ini ada pada generasi muda, yang harus membangun kecerdasan tidak hanya dari segi intelektual, tetapi juga spiritual dan emosional.
Di hadapan 41 putra-putri terbaik Bontang, Wali Kota Neni Moerniaeni juga menegaskan bahwa masa depan Kota Bontang tidak bergantung pada sumber daya alam, melainkan pada kualitas sumber daya manusianya.
la meluruskan persepsi umum bahwa Bontang adalah kota yang kaya akan hasil alam.
“Bontang ini tidak kaya dengan sumber daya alam. Kita hanya daerah pengolah. Oleh karena itu, masa depan Kota Bontang ada pada diri kalian,” tandas Wali Kota.
Menurutnya, karena ketergantungan wilayah pada industri pengolahan yang dinamis, investasi terbesar dan terpenting adalah pada bidang pendidikan.
la memaparkan komitmen kuat pemerintahannya untuk mencetak generasi emas melalui berbagai program, termasuk alokasi dana beasiswa untuk seluruh mahasiswa Bontang hingga lulus.
“Saya ingin membantu kalian, membantu orang tua kalian, dan membantu negara ini dengan mencetak anak-anak yang cerdas. Setiap buku yang kamu baca adalah senjata, setiap ilmu adalah amunisi, dan setiap pekerti yang kamu tanam adalah perisaimu,” ujarnya memotivasi.
Dalam materi wawasan kebangsaannya, Wali Kota juga mengingatkan para calon Paskibra akan makna mendalam di balik bendera Merah Putih.
la meminta mereka untuk tidak memandang tugas mengibarkan bendera sebagai rutinitas, tetapi sebagai sebuah kehormatan untuk mewakili perjuangan para pahlawan.
“Merah Putih itu bukan sekadar warna. Itu adalah representasi dari jutaan pengorbanan, tetesan darah, dan air mata para pahlawan kita. Tugas kalian sekarang adalah mengibarkan bendera Merah Putih dengan sempurna pada 17 Agustus nanti,” pesannya. (Adv)




