KAREBAKALTIM.com, Samarinda – Upaya pengendalian banjir di Kota Samarinda kembali dikuatkan melalui pembangunan kolam retensi di kawasan Kampung Adat Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
Proyek ini diharapkan mampu menahan limpahan air dari wilayah perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar), wilayah bandara, Sungai Siring, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama banjir di Samarinda.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai pembangunan kolam retensi ini merupakan langkah penting dalam strategi pengendalian banjir kota. Dengan luas lahan yang diproyeksikan mencapai 70 hektare, fasilitas tersebut diharapkan dapat menampung debit air yang cukup besar.
“Jangan sampai lahan yang sudah disiapkan tidak berfungsi maksimal. Karena limpahan air dari Kukar mulai dari Bandara APT Pranoto, Sungai Siring, hingga Pampang seringkali masuk ke Samarinda. Dengan kolam ini, setidaknya risiko bisa ditekan,” jelas Deni usai meninjau lokasi, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, dua faktor utama penyebab banjir di Samarinda adalah limpahan dari daerah sekitar dan pasang air sungai.
Menurutnya, pembangunan kolam retensi harus diiringi perencanaan matang dan pengawasan ketat agar benar-benar efektif dalam mengurangi genangan.
Sementara itu, Team Leader Manajemen Konstruksi (MK), Iwan Sukendro, menyampaikan progres pembangunan kolam retensi saat ini telah mencapai 38 persen, sedikit di atas target 37 persen. Meski demikian, ia optimistis pengerjaan tahap pertama seluas 1,5 hektare bisa selesai pada Desember 2025.
“Pekerjaan saat ini masih pada tahap penggalian dan pembuangan tanah galian. Kedalaman kolam 3 meter, dengan kapasitas tampung air mencapai 2,1 juta meter kubik. Untuk tahap pertama mungkin bisa menampung sekitar 1,8 juta meter kubik,” terangnya.
Iwan mengakui, pengerjaan di lapangan menghadapi tantangan teknis akibat kondisi tanah yang berlumpur. Untuk mempercepat progres, pihaknya berencana menambah peralatan, termasuk ekskavator amfibi.
“Targetnya Desember ini 100 persen untuk lahan 1,5 hektare. Tapi pembangunan keseluruhan masih bertahap, karena total lahan yang akan ditata mencapai 70 hektare,” tandasnya. (Bey)