KAREBAKALTIM.com, LONG MESANGAT – Konsentrasi untuk melestarikan lingkungan alam terus ditularkan ke segala tingkatan elemen masyarakat. Termasuk lingkungan sekolah yang diisi siswa-siswa sebagai generasi penerus bangsa. Kerja sama Konsorsium Yasiwa (Yayasan Konservasi Khatulistiwa Indonesia) dan Yayasan Ulin dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Long Mesangat untuk melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pemanfaatan gulma air menjadi kompos menjadi salah satu upaya pelestarian dimaksud.
“Program ini diharapkan bisa menginisiasi kerja sama para pihak di tingkat tapak untuk berkontribusi pada pengelolaan lahan basah,” jelas Ketua Yayasan Ulin Suimah, Selasa (18/7/2023).
Uniknya, pelaksanaan P5 untuk mengapresiasi peserta didik dan tim Guru kali ini dikemas dalam Festival Konservasi. Konsorsium Yasiwa – Yayasan Ulin secara umum berharap, kegiatan ini menjadi sesuatu yang positif sebagai penyemangat. Sehingga memunculkan ide-ide baru kreatif. Mendukung pengelolaan lahan basah Mesangat Suwi yang telah menjadi perhatian sampai tingkat nasional maupun dunia. Festival dilaksanakan pada sekolah untuk mendukung kurikulum merdeka melalui proyek P5 dengan tema keberlanjutan.
“Program kerja sama bidang lingkungan ini akan terus berlanjut. Setelah ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Muara Ancalong dan 30 Agustus di SMK Muara Bengkal. Khususnya sekolah yang punya komitmen menjalankan program (pelestarian lingkungan) ini,” tutupnya.
Kegiatan yang digelar di Gedung Serba Guna Desa Sumber Sari, Long Mesangat ini mendapat dukungan dari Camat Long Mesangat Rapichin. Menurutnya kegiatan yang digagas oleh Konsorsium Yasiwa – Yayasan Ulin bekerja sama dengan pihak sekolah dapat memaksimalkan potensi yang ada. Dengan mengurangi kerusakan lingkungan.
“Tentunya ke depan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) juga dapat menyosialisasikan pupuk ramah lingkungan, tidak hanya pada (penggunaan) pupuk kimia. Kami siap mendukung untuk menciptakan ide kreatif dan bisa memberikan contoh positif sebagai inspirasi mempercepat proses pembangunan,” kata Camat Long Mesangat.
Pun demikian Kades Sumber Sari Muhammad Zakaria. Dia menyebut pemanfaatan gulma air untuk kompos untuk pemenuhan pupuk ramah lingkungan di desa sangat potensial dikembangkan. Tentunya dapat mendukung sektor-sektor yang memang sangat membutuhkan pupuk ramah lingkungan.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Long Mesangat Budi Utomo mengatakan, melalui kegiatan Festival Konservasi ini, siswa dapat mengeksplor “life skill” di sekitar mereka. Ditambahkan olehnya, khusus kegiatan P5 di SMPN 1 Long Mesangat terdapat tiga proyek.
“Yaitu satu, pesta demokrasi terkait pemilihan Kades dan OSIS ditingkat sekolah. Dua, peluang pariwisata dan tiga, tentang kompos,” jelasnya.
Selama festival berlangsung, banyak terpampang banner (spanduk) kecil bermuatan ragam informasi terkait lingkungan. Seperti pemanfaatan gulma air menjadi pupuk kompos. Langkah-langkah mengolah gulma air menjadi air lindi dan pupuk kompos. Kegiatan juga diisi dengan pemutaran video P5 hingga penampilan tari-tarian tradisional oleh para siswa. (ADV)