KAREBAKALTIM.com, Samarinda — Polresta Samarinda mencatat capaian besar dalam pemberantasan narkotika. Selama pelaksanaan Operasi Antik yang berlangsung mulai 18 Juli hingga 7 Agustus 2025, aparat berhasil mengamankan 66 tersangka dari berbagai lokasi.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar mengungkapkan, dari puluhan pelaku tersebut, empat orang di antaranya adalah perempuan, sementara tiga lainnya merupakan residivis dengan kasus serupa.
“Barang bukti yang berhasil kami amankan mencakup 2.850 gram sabu, 14,85 gram ganja, 19 butir ekstasi, serta sejumlah barang penunjang seperti sepeda motor, uang tunai, telepon genggam, dan kemasan paket kecil,” jelas Hendri dalam konferensi pers di Polresta Samarinda, Kamis (14/8/2025).
Berdasarkan catatan, Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda menyumbang pengungkapan terbesar dengan 25 kasus.
Sementara itu, pengungkapan lainnya berasal dari jajaran polsek, yakni Polsek Pelabuhan Samarinda (4 kasus), Samarinda Seberang (4), Palaran (3), Samarinda Ulu (2), Sungai Kunjang (2), Sungai Pinang (2), Samarinda Kota (2), dan Satpolair (2).
Jika diasumsikan satu gram sabu dikonsumsi tujuh orang, satu gram ganja untuk lima orang, dan satu butir ekstasi bagi dua orang, maka dari total barang bukti tersebut, jumlah pengguna yang dapat diselamatkan diperkirakan mencapai 20.056 orang.
“Atas hasil ini, Direktorat Narkoba Polda Kaltim memberikan apresiasi kepada Polresta Samarinda karena pengungkapan kasusnya tertinggi di jajaran polda,” ujar Hendri.
Para tersangka akan dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sementara sebagian lainnya juga dikenakan Pasal 132 terkait pemufakatan jahat.
“Semoga ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku dan mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba. Laporkan setiap aktivitas mencurigakan di sekitar Anda,” tandasnya. (Bey)
