KAREBAKALTIM.com, Samarinda – Pembangunan Teras Samarinda tahap II terus menunjukkan kemajuan signifikan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, mengungkapkan bahwa progres fisik proyek yang terbagi dalam tiga segmen tersebut kini telah mencapai sekitar 60 persen.
“Teras Samarinda tahap dua terdiri dari tiga segmen, masing-masing berbeda pelaksanaannya. Saat ini posisi pengerjaannya hampir 60 persen,” ujar Desy saat dikonfirmasi, Senin (28/10/2025).
Ia menjelaskan, tiga segmen yang masuk dalam tahap kedua ini meliputi segmen di depan Kantor Gubernur Kaltim, segmen depan Pasar Pagi, dan segmen di area dermaga. Ketiganya memiliki karakteristik pekerjaan yang berbeda.
“Untuk yang di depan Kantor Gubernur itu fokus pada pembangunan jalan di atas sungai. Sementara di segmen dermaga memang terlihat jelas pekerjaan fisiknya, yakni pembangunan dermaga,” paparnya.
Adapun segmen depan Pasar Pagi, diketahui bakal difokuskan pada penataan taman dan pembangunan drainase sepanjang hampir 300 meter.
Desy menegaskan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam proses pengerjaan tahap kedua ini.
“Kendala teknis tidak ada, karena lahan sudah siap. Jadi tinggal pelaksanaan pekerjaan di lapangan,” katanya.
Mengenai alokasi anggaran, Desy menyebut total kebutuhan pembangunan tahap II sekitar Rp80 miliar, yang dibagi ke dalam tiga segmen pengerjaan.
“Kalau tidak salah sekitar Rp80 miliar, dibagi tiga segmen. Tapi nilai pastinya saya tidak hafal karena masing-masing segmen punya pagu yang berbeda,” terangnya.
Dinas PUPR menargetkan seluruh pengerjaan tahap II dapat rampung pada Desember 2025. “Kenapa dibagi tiga segmen? Supaya tiga-tiganya bisa selesai bersamaan di bulan Desember,” ungkap Desy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari masterplan besar Teras Samarinda yang terbagi dalam delapan segmen dan akan saling terhubung.
Terkait tantangan teknis di lapangan, khususnya pada pembangunan jalan di atas sungai, Desy mengakui sempat ditemukan perbedaan kedalaman pancang di beberapa titik. Namun hal tersebut sudah diatasi dengan metode konstruksi alternatif.
“Jadi memang ada titik kegiatan yang kedalamannya tidak sama dengan rencana awal, tapi sudah bisa diselesaikan dengan metode pelaksanaan berbeda. Tidak banyak, hanya beberapa meter saja,” jelasnya.
Ia pun optimistis proyek ini dapat selesai sesuai target. “Insyaallah selesai tepat waktu. Kami terus memantau progresnya agar sesuai dengan rencana,” pungkas Desy. (Bey)




