KAREBAKALTIM.com – Otoritas Jasa Keuangan memberikan target terhadap PT BPR Bontang Sejahtera. Terkait dengan pemenuhan modal inti sejumlah Rp 6 miliar. Jika tidak dipenuhi hingga Desember mendatang maka bank milik Perumda AUJ ini akan dilikuidasi.
Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Rustam berharap kejadian ini tidak terjadi. Pasalnya anak usaha Perumda AUJ ini mulai mempebaiki tata kelola yang ada di internal. Setelah ada kasus hukum yang menjerat mantan direksi lama.
“Ini perlu langkah penyelamatan segera,” ucap Rustam.
Politisi Partai Golkar ini meminta pemkot untuk membahas terkait solusi dari permasalahan ini. Sebab jika terkena dilikuidasi dampaknya pun tidak sedikit. Bagi karyawan tentu akan kehilangan pekerjaan.
Kemudian rasa yang mulai terbangun di kalangan nasabah bank tersebut juga kembali surut. “Pemilik saham ini harus segera memenuhi ketentuan yang diberikan OJK,” terangnya.
BPR Bontang Sejahtera memiliki kantor di Kelurahan Loktuan. Beberapa program menjadi unggulan mereka mulai dari tabungan rencana sejahtera, tabungan berkah sejahtera, hingga kredit modal usaha.
Sebelumnya modal inti dari BPR Bontang Sejahtera yakni Rp 2 miliar. Artinya kekurangan ini mencapai Rp 4 miliar.
“Pasti ada solusinya. Pemkot harus segera turun tangan. Jangan dibiarkan,” tandasnya.
Penulis : Aji
