28.1 C
Bontang
Sabtu, Desember 28, 2024
spot_img

Janji Manis Kampanye, Warga Sidrap Merasa Diberi Harapan Palsu

KAREBAKALTIM.com – Permasalahan status wilayah Sidrap yang masih menjadi polemik, membuat warga yang bermukim di daerah itu terkatung-katung.

Pasalnya, lokasi tersebut masuk ke dalam otoritas Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang sulit memberikan bantuan berupa air bersih.

Seperti yang dikeluhkan salah satu warga Sidrap, mereka mendapatkan bantuan air dari Equator kurun waktu 18 tahun.

Pun untuk mengonsumsi air tersebut, terlebih dahulu harus disaring, karena tidak jernih. Barulah kemudian direbus agar tidak menimbulkan penyakit.

“Itupun ngalirnya 3 hari sekali. Harus dimasak dulu,” ucap perempuan yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi via teleponan seluler, Sabtu (27/03/2021).

Bahkan bebernya, warga Sidrap juga terkadang mendapatkan air dari bantuan dari Pupuk Kaltim yang terletak di depan Masjid Rumah Sakit Pupuk Kalimantan Timur (RS PKT).

“Kalau kekurangan mau gak mau kami harus membeli air yang harganya Rp50 ribu per tandon dengan kapasitas 1.200 liter,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, saat masa kampanye katanya Sidrap akan mendapat air bersih. Tetapi sampai saat ini hal tersebut belum terealisasi.

“Terlalu banyak janji yang diberikan ke kami, sebelum pencoblosan. Tapi gak ada juga wujudnya, Mbak. Sampai banyak yang angkat kaki lantaran susahnya air,” tandasnya.

Ia pun menaruh harapan pada pemerintah agar dapat segera mengatasi masalah sulitnya air bersih di daerahnya yang statusnya masih abu-abu. (*)



Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan