KAREBAKALTIM.com – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kota Bontang beberkan penjualan produk oleh-oleh khas Bontang menurun drastis selama pandemi covid-19.
Manager Operasional Smart Center Diskop-UKMP Bontang Hasmawati menyebutkan, hasil penjualan produk khususnya yang dipajang di unitnya itu hanya mencapai Rp2 juta per bulan. Padahal, kata dia, omset yang dapat diraih sebelum pandemi mampu mencapai Rp10 juta per bulan.
Namun, Diskop UKMP Bontang tidak patah arang mengatasi masalah tersebut. Salah satu strategi yang dilakukan, yakni dengan memanfaatkan digital marketing untuk memasarkan produk oleh-oleh khas Bontang.
“Tentu kami tidak tinggal diam, kami manfaatkan sosial media dan platform digital marketing untuk penjualan oleh-oleh khas Bontang yang ada di Smart Center,” ujar Hasmawati saat ditemui di kantornya, Selasa (02/11/2021) siang.
Produk paling laris yang dipasarkan melalui digital marketing yakni amplang. Asal permintaan atau pembeli pun bervariatif. Ada yang dari Kota Bontang maupun di daerah lain di Kalimantan Timur.
“Produk paling laris amplang. Memang cemilan itu banyak diminati sama warga,” pungkasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati