KAREBAKALTIM.com, BONTANG – Warga Loktuan dikejutkan dengan kemunculan seekor anak buaya sepanjang satu meter yang melintas di Simpang Tiga Jalan Tembus Brigjen Katamso, Senin (27/10/2025) dini hari. Hewan liar berbahaya itu ditemukan oleh sejumlah pemuda setempat saat sedang melintas di kawasan padat lalu lintas tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang, Amiluddin, membenarkan pihaknya menerima penyerahan buaya hasil evakuasi warga. Hewan itu kini diamankan di Mako Damkar Bontang sebelum diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Benar, tadi malam kami menerima laporan dari warga yang menyerahkan buaya hasil evakuasi mereka sendiri,” ujar Amiluddin, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, penemuan buaya di kawasan tersebut tergolong tidak biasa, sebab lokasi itu berada di area perbukitan dan jauh dari sungai maupun laut.
“Ini jadi catatan penting bagi kami. Buaya sekarang tidak hanya muncul di sungai besar, tapi juga di saluran air kecil bahkan di sekitar pemukiman,” jelasnya.
Amiluddin menduga kemunculan buaya di tengah kota disebabkan oleh perubahan habitat dan sistem drainase yang terhubung ke aliran air besar. Kondisi itu memungkinkan hewan predator tersebut tersesat hingga ke area padat penduduk. Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama pada malam hari.
“Kalau menemukan hewan liar, segera laporkan ke petugas. Jangan menangani sendiri karena berisiko tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Alfian Paruki, salah satu pemuda yang pertama kali menemukan buaya tersebut, mengaku sempat panik melihat reptil itu melintang di tengah jalan, tepat di bawah kamera ETLE.
“Kami takut ada pengendara lain yang nabrak. Jadi kami tutup matanya pakai kain dan langsung bawa ke Damkar,” ujarnya.
Evakuasi dilakukan secara manual menggunakan alat seadanya, namun berjalan aman dan cepat. Aksi para pemuda itu mendapat apresiasi warga karena berhasil menyelamatkan buaya tanpa insiden.
Disdamkartan Bontang menegaskan tetap siaga 24 jam menerima laporan masyarakat terkait kemunculan satwa liar maupun situasi darurat lainnya.
“Kami siap turun kapan saja demi menjaga keselamatan warga dan lingkungan,” tutup Amiluddin.




