KAREBAKALTIM.com – Angka penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terbilang tinggi di Kota Bontang.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Rustam mengimbau agar masyarakat untuk terus menjaga kebersihan. Pasalnya saat ini banyak warga yang terserang penyakit DBD dan dirawat di rumah sakit, khususnya usia anak-anak.
Dia mengatakan, hal ini merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menekan terjadinya demam berdarah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
“Sekarang ini selain Covid-19, DBD ini perlu juga diwaspadai karena sudah ada yang meninggal akibat DBD,” ungkapnya belum lama ini.
Perubahan cuaca menjadi salah satu penyebab maraknya penyakit ini. Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bontang Asniwati mengatakan hal ini menjadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD.
Asni mengungkapkan, beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah hal ini. Yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan berkembangnya jentik- jentik nyamuk serta menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Di Bontang ini kan tidak ada musim hujan atau kemarau jadi bisa setiap saat hujannya,” ucapnya.
Berikut beberapa wilayah yang memiliki penderita DBD terbanyak di Bontang, yakni, Kelurahan Berbas Tengah, yaitu 55 kasus. Kemudian, Kelurahan Tanjung Laut 47 kasus, Tanjung Laut Indah 34 kasus, Api-api 39 kasus, Lok Tuan dan Gunung Elai 29 kasus.
Sementara untuk Kelurahan Belimbing dan Gunung Telihan 30 kasus, Bontang Baru 23 kasus, Satimpo 13 kasus, Berebas Pantai 7 kasus, Bontang Kuala 6 kasus, Kanaan 12 kasus. Guntung 11 kasus, dan Bontang Lestari 2 kasus. (*)