KAREBAKALTIM.com – Menjelang lebaran, permintaan santan dipasaran meningkat tinggi. Santan banyak dicari kaum ibu-ibu untuk diolah menjadi berbagai bahan makanan, untuk disajikan saat Idulfitri.
Peranan santan sebagai olahan makanan khas untuk disajikan saat perayaan Idulfitri dapat dikatakan sangat penting. Cairan putih dari perasan kelapa tua yang diparut itu memiliki fungsi sebagai pengental kuah, memperkaya rasa, hingga menyedapkan masakan. Seperti untuk membuat buras, opor ayam dan berbagai jenis masakan lainnya.
Menanggapi hal itu, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bontang sudah mewanti-wanti hal tersebut. Pihaknya akan segera melakukan tinjauan pasar bersama tim survei.
Dikatakan Plt Kepala DKP3 Ali Akbar melalui Evi Sulastri Tanjung Plt Subbag Umum dan Kepegawaian DKP3 Bontang, meski kelapa parut atau santan bukan masuk dalam kategori komoditas pangan strategis yang mempengaruhi inflasi, pihaknya akan tetap memangau kondisi lapangan.
“Tetap akan kami pantau kondisinya di lapangan,” ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Tim Satgas Pangan untuk memonitoring jika ada kenaikan harga pangan yang tidak wajar.
“Kami juga akan memonitoring keniakan harga bersama Tim Satgas Pangan yang juga dari terdiri dari Kepolisian. Kenaikan harga bisa jadi karena kekosongan stok atau tingginya kebutuhan pada saat sekarang. Kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkasnya. (*)
Reporter : Tomy Gutama
Editor : Siti Nurkhasanah
