KAREBAKALTIM.com – Aminah semakin lega kala usaha pangannya mendapatkan sertifikasi halal. Pelaku UMKM di Bontang ini salahsatu dari sekian usaha lokal yang mendapat pendampingan dari DKP3 Bontang.
Rumah produksinya dikenal sebagai Habati, beralamat di Jalan Gunung Arjuna, Perubahan BSD, Kecamatan Bontang Utara.
Ia memproduksi makanan olahan dari ikan yang diolah menjadi empek-empek, teri krispi, abon tuna, bawis krispi, dan gammi bawis tanpa tulang.
Habati juga memproduksi makanan olahan daging sapi, seperti, rendang daging sapi, rendang paru, rendang suir daging sapi.
Produknya dikirim hingga Sangatta dan Samarinda. Kemudian didistribusikan di 35 toko di Bontang. Omsetnya mencapai Rp400 juta per tahun.
“Kita kan masih kecil-kecilan mas ya, jadi omsetnya masih kecil setahun 400 (juta rupiah) kita ada,” kata Aminah.
Sementara itu, Satgas Halal Provinsi Kalimantan Timur, berharap ke depan semakin banyak usaha kecil menengah (UKM) di Bontang untuk mendaftarkan produk makanannya.
Kementrian Agama saat ini menyiapkan 200 ribu sertifikat halal secara gratis untuk UKM seluruh Indonesia.
“Kalau bisa sebanyak-banyaknya dapat mendaftar, karena sekarang ini ada p
Program Sehati (sertifikat halal gratis),” kata Ketua Satgas Halal Kaltim usai menyerahkan sertifikat halal ke Rumah Habati, Kamis (1/9/2022).
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang Jois Ratna Andolo mengatakan, Habati merupakan salah satu UKM yang berada dalam dampingan DKP3.
Dia bilang, produk Habati telah difasilitasi untuk mendapat sertifikat halal sejak tahun 2020. Namun, karena ada peralihan dari sistem offline ke online sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan sertifikat.
“Ini karena olahannya ada dari daging dan memang binaan kami, jadi kami dampingi sampai mendapat sertifikat halal,” kata Jois. (*/adv)