spot_img

Kontroversi Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI, Antara Kebebasan Berekspresi dan Nodai Merah Putih

KAREBAKALTIM.com, Samarinda — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, muncul fenomena pengibaran bendera bergambar Jolly Roger khas serial anime One Piece di sejumlah wilayah. Aksi ini cepat menjadi perbincangan publik usai viral di berbagai media sosial, mulai dari Instagram, TikTok, hingga X.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, menilai fenomena tersebut tak lepas dari perbedaan perspektif di masyarakat. Ia menyebut, sebagian orang menganggap bendera itu melecehkan simbol negara, sementara yang lain menafsirkan sebagai bentuk kebebasan berekspresi untuk menyampaikan kritik sosial.

“Perbedaan pandangan ini yang membuat persoalan melebar. Ada yang menilainya sebagai penghinaan, tapi ada juga yang melihatnya sebagai kritik sosial,” jelasnya, Kamis (7/8/2025).

Abdul Rohim menegaskan, fenomena tersebut tidak otomatis menjadi ancaman terhadap keutuhan negara. Menurutnya, selama tidak ada indikasi pergerakan terstruktur yang mengarah pada tujuan separatis, aksi itu masih bisa dipandang sebagai ekspresi masyarakat.

“Kalau dimobilisasi atau dibiayai untuk tujuan tertentu yang membahayakan negara, barulah itu patut ditindak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, mengingatkan agar momentum perayaan kemerdekaan tidak ternodai oleh pemasangan bendera selain merah putih. Ia menilai, simbol negara harus dihormati karena mewakili perjuangan para pahlawan.

“Bendera kita hanya satu, merah dan putih. Merah itu berani, putih itu suci. Jangan sampai ada simbol lain yang berdiri di tiang sendiri saat kita memperingati Hari Kemerdekaan,” tegasnya, Rabu (6/8/2025).

Samri mengakui, fenomena ini mungkin sekadar hiburan atau cara meramaikan suasana. Namun ia menegaskan, bila bergeser menjadi ideologi, hal itu berbahaya bagi persatuan bangsa.

“Kalau hiburan, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sudah dianggap ideologi, ini bisa menciptakan kesan ada bendera saingan dengan merah putih,” tandasnya.

Ia pun mengajak masyarakat memaknai kebebasan berekspresi secara bijak, tanpa mengaburkan nilai-nilai nasionalisme.

“HUT RI seharusnya jadi momentum memperkuat persatuan, bukan memunculkan simbol yang berpotensi memecah belah,” pungkasnya. (Bey)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,600SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles