Kutai Kartanegara, KAREBAKALTIM.COM – Prestasi SDN 018 Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) didapatkan berkat langkah kreatif mengelola dan menjaga lingkungan di sekolah.
Kepala SDN 018 Tenggarong, Saida Hafina, menjelaskan, untuk mencapai predikat Adiwiyata Mandiri itu, SDN 018 Tenggarong mengusung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Gerakan itu memiliki enam unsur, yakni kebersihan lingkungan dan sanitasi, pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi, pemeliharaan tanaman dan menanam, serta inovasi.
“Dari enam unsur itu, ada perbedaan antara Adiwiyata Nasional dengan Adiwiyata Mandiri, yaitu adanya inovasi sekolah. Kemudian kami juga harus membina minimal dua sekolah. Dan sekolah binaan kami ada tiga yakni dua di Loa Kulu serta satu di Tenggarong,” terang Saida, Senin (30/10/2023).
Saida mengatakan, inovasi dalam pengelolaan sampah dan penghematan kertas inilah yang mengantarkan SDN 018 Tenggarong meraih Adiwiyata Mandiri.
Dulunya, kata Saida, SDN 018 Tenggarong setiap ujian semester dan ujian sekolah selalu menggunakan kertas.
Namun, kini hal tersebut tidak lagi digunakan untuk mengurangi sampah kertas di Sekolah.
“Dalam gerakan ini kami mengurangi sampah kertas. Dalam ulangan semester, tengah semester, dan ujian sekolah, kami menggunakan google form. Sehingga kami tidak menggunakan kertas lagi dan itu diuraikan dalam inovasi kami di bidang IT sebagai sarana untuk ulangan anak-anak,” ungkap Saida.
Tak hanya itu, SDN 018 Tenggarong juga menerapkan berbagai kebijakan dalam pengelolaan sampah di sekolah, seperti kantin sehat tanpa plastik, menganjurkan peserta didik membawa botol minuman sendiri, menyampaikan galon air minum di setiap kelas, dan penghematan penggunaan kertas.
“Kebijakan kami di Sekolah adalah menerapkan 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle,” jelasnya.
Saida mengatakan, pihaknya mengajarkan pada anak didiknya bahwa hal ini nantinya akan berlanjut kepada tingkat SMP hingga SMA.
“Kami selalu berpesan kepada anak-anak yang lulus, lanjutkan program kita di sini, jadilah pionir, jadilah orang yang pertama melakukan, jadilah pelopor, jangan jadi pengikut terus,” pungkasnya. (ADV/DISDIKBUDKUKAR)