KAREBAKALTIM.com, Samarinda – Rapat dengar pendapat (RDP) bersama warga Loa Bakung terkait permintaan hibah lahan pemakaman umum dari PT Bukit Baiduri Energi (BBE) berlangsung tanpa kehadiran pihak perusahaan.
Absennya PT BBE disayangkan oleh DPRD Samarinda, mengingat agenda ini semestinya menjadi forum penting untuk memastikan kepastian hibah lahan yang sudah lama ditunggu warga.
Sekretaris Komisi I DPRD Samarinda, Ronal Stephen Lonteng, menegaskan bahwa sebelumnya PT BBE melalui perwakilannya telah menyatakan bersedia memberikan lahan baru untuk pemakaman. Namun, kepastian legalitas lahan itu hingga kini belum bisa dipastikan.
“Sayangnya PT BBE tidak hadir. Padahal hari ini mestinya ada persetujuan bersama secara legal. Warga ingin kepastian, apakah lahan yang dijanjikan benar-benar siap dipakai, legal, dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujar Ronal, Kamis (11/9/2025).
Ronal menjelaskan bahwa lahan yang dijanjikan perusahaan hanya sekitar 3,5 hingga 4 hektar, jauh lebih kecil dari permohonan awal warga pada 2012 yang mencapai 15 hektar.
Ia mengingatkan agar jangan sampai komitmen perusahaan berhenti pada janji tanpa realisasi.
“Jangan hanya tangan kanan melepas, tapi tangan kiri masih menggenggam. Warga butuh kepastian, bukan sekadar harapan. PT BBE harus membuktikan komitmennya,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut hadir perwakilan RT dan RKM Loa Bakung serta Dinas Perkim. Menurut Ronal, lahan hibah lebih tepat diserahkan kepada pemerintah agar menjadi aset resmi yang bisa dijaga bersama.
“Kalau langsung ke pemerintah, pemerintah punya andil besar dalam menjaga aset ini demi kepentingan masyarakat luas,” jelasnya.
Meski pertemuan belum menghasilkan kesepakatan karena absennya PT BBE, pihaknya tetap berkomitmen mengawal langkah ini bersama.
“Kami tetap mendorong PT BBE menepati permohonan warga Loa Bakung. Jika perlu akan dijadwalkan rapat ulang. Perusahaan harus hadir dan memberikan kepastian,” tutup Ronal. (Bey)
