KAREBAKALTIM.com, BONTANG – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang terus memperluas perannya sebagai garda terdepan keselamatan masyarakat. Tidak hanya fokus pada penanganan kebakaran, instansi ini kini mengoperasikan tim medis terlatih lengkap dengan mobil rescue dan ambulans khusus, yang disiagakan 24 jam untuk menangani berbagai kondisi gawat darurat nonkebakaran.
Kepala Disdamkartan Bontang, Amiluddin, mengungkapkan bahwa kehadiran tim medis ini bukan hal baru. Unit tersebut telah dibentuk sejak beberapa tahun lalu dan diisi personel bersertifikat yang dikhususkan menangani pertolongan pertama.
“Kami punya tim medis dengan pelatihan dan sertifikasi resmi. Fokus mereka adalah penanganan awal, mulai dari luka ringan hingga kondisi darurat sebelum korban dibawa ke rumah sakit,” jelas Amiluddin saat ditemui, Jumat (24/10/2025).
Fasilitasnya pun tak main-main. Disdamkartan memiliki ambulans Damkar yang dilengkapi tabung oksigen, perlengkapan P3K, hingga ruang perawatan sementara di markas induk. Dengan begitu, petugas dapat melakukan evakuasi sekaligus stabilisasi kondisi korban sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Menurut Amiluddin, keberadaan layanan medis ini semakin vital karena sering kali warga kesulitan mendapatkan ambulans di malam hari. Alhasil, Damkar menjadi pihak pertama yang dihubungi ketika terjadi kecelakaan atau warga mengalami kondisi mendadak gawat.
“Sekarang ini masyarakat lebih sering menghubungi Damkar daripada polisi. Kalau ada kecelakaan atau warga yang pingsan, nomor pertama yang mereka tekan biasanya 113,” ungkapnya.
Semua layanan Disdamkartan, termasuk medis dan rescue, gratis tanpa syarat apa pun. Begitu laporan masuk ke call center 113 yang aktif 24 jam, petugas langsung berangkat tanpa menunggu proses administrasi.
“Prinsip kami jelas: tindakan dulu, administrasi belakangan. Itu yang bikin Damkar bisa tiba paling cepat di lokasi,” tegas Amiluddin.
Selain layanan medis, tim rescue Damkar juga menangani berbagai keadaan darurat lain seperti evakuasi ular, warga terjebak di rumah atau bangunan, hingga korban kecelakaan lalu lintas. Meski begitu, Amiluddin menegaskan bahwa Disdamkartan tidak melayani evakuasi jenazah, karena hal tersebut di luar kewenangan mereka.
Ia berharap masyarakat semakin memahami bahwa Damkar memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar memadamkan kebakaran.
“Yang kami selamatkan bukan hanya bangunan, tapi nyawa manusia dalam kondisi apa pun,” tutupnya.




