KAREBAKALTIM.com, Bontang – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang, Amiluddin, mengungkapkan bahwa intensitas laporan masyarakat terhadap Damkar semakin meningkat, terutama untuk layanan penyelamatan non-kebakaran.
Pernyataan itu disampaikan langsung dalam Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Aula Kelurahan Bontang Kuala, Kamis (27/11/2025).
“Kalau hanya urusan api, mungkin masih terbilang ringan. Tapi sekarang, laporan ke Damkar itu bisa soal apa saja,” ungkapnya.
Ia membeberkan sejumlah kejadian unik yang kerap dialami petugasnya, mulai dari evakuasi buaya, ular kecil, kecelakaan, hingga persoalan rumah tangga. Bahkan ada laporan hantu, cicak hijau, dan kasus unik seperti mengantarkan warga sakit dan membuka pintu terkunci.
“Ada ibu-ibu yang takut kadal hijau. Sudah dipanggil kayak kucing juga tidak keluar, akhirnya lapor Damkar,” katanya disambut tawa.
Tak hanya itu, Amiluddin mengungkap bahwa buaya menjadi salah satu tantangan besar di wilayah pesisir. “Hampir setiap minggu kami evakuasi buaya. Bahkan dua hari lalu ada warga di Tanjung Limau digigit buaya,” ucapnya.
Ia mengatakan, pelayanan Damkar memang tanpa sekat waktu. “21 kali 24 jam rasanya tidak cukup. Tapi ini panggilan tugas,” ujarnya.
Amiluddin juga mengapresiasi peran relawan kebakaran dan mitra pemerintah provinsi dalam menjaga aset negara di kawasan perbatasan.
“Kami tidak bisa sendiri. Pemerintah provinsi juga hadir membantu kami, termasuk Satpol PP Provinsi Kaltim yang ikut mengawal aset dan keamanan wilayah perbatasan,” katanya.
Di akhir sambutannya, ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung Damkar dengan satu hal penting: menyimpan nomor call center Damkar di ponsel masing-masing.
“Karena ketika darurat, yang menyelamatkan bisa jadi bukan siapa-siapa, tapi telepon di tangan Anda,” pungkasnya. (Adv)
