KAREBAKALTIM.com – Pada beberapa waktu anak jalanan dan punk menampakkan diri di sejumlah titik Kota Bontang. Keberadaan ini mendapat perhatian dari anggota Komisi A DPRD Yusuf.
Menurutnya pentingnya pembinaan bagi kelompok ini, karena mereka yang terjerumus dalam pergaulan bebas masih memiliki potensi untuk masa depan yang lebih baik. Meski kelompok tersebut sering dianggap meresahkan warga.
Yusuf menjelaskan bahwa pembinaan perlu dilakukan secara menyeluruh, melibatkan orang tua dan rohaniawan. Sehingga penertiban yang dilakukan oleh pemerintah kota (pemkot) tidak sekadar berakhir pada penangkapan tanpa solusi jangka panjang.
“Mereka itu hanya terjebak dalam pergaulan bebas. Kadang, beberapa di antara mereka bahkan masih di bawah umur,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa seringkali pihak keamanan mengamankan anak-anak tersebut, namun pembinaan yang tepat tidak selalu diberikan. Oleh karena itu, agar setiap kali anak-anak ini tertangkap oleh petugas keamanan, harus ada pembinaan komprehensif yang menyusul.
“Setelah ditangkap, kita harus berikan pendidikan, panggil orang tuanya, dan libatkan rohaniawan sesuai dengan keyakinan agama masing-masing,” ungkapnya.
Politisi PKB ini berharap langkah ini dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai tindakan yang melanggar aturan. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat menyadari kesalahan yang dilakukan dan tidak mengulanginya di masa depan. Ia menekankan bahwa penertiban tanpa pembinaan hanya akan sia-sia.
“Percuma saja kalau kita menangkap mereka, tetapi tidak ada tindak lanjut pembinaan,” tambahnya.
Pendekatan yang diusulkan Yusuf juga harus melibatkan peraturan daerah yang ada, disesuaikan dengan kategori pelanggaran yang dilakukan. Dengan langkah-langkah tersebut, ia berharap masalah anak jalanan dan anak punk di Bontang dapat ditangani dengan lebih baik, melalui solusi yang tidak hanya represif tetapi juga edukatif.
Dengan demikian, diharapkan anak-anak tersebut dapat kembali ke jalur yang benar dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penulis : Aji




