BALIKPAPAN – Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menuturkan bahwa saat ini, tantangan paling besar yang dihadapi di Provinsi Kalimantan Timur yakni meningkatkan kualitas serta kuantitas lapangan kerja.
Pemprov Kalimantan Timur, sudah berusaha keras agar bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi dunia usaha.
Sehingga bisa menaikkan jumlah lapangan kerja di wilayah ini terlebih juga melakukan antisipasi hadirnya IKN di Kaltim, dimana Balikpapan akan jadi kota penyangga di IKN.
“Sebagai hub IKN, kita berharap Balikpapan ini kan daerah yang sudah eksis, jadi bisa mentrigger, karena ini sudah maju, fasilitas sudah ada,” tutur Akmal Malik setelah membuka Job Market Fair 2023 di Balikpapan, Jumat (1/12/2023).
Dirinya mengatakan kemajuan di Balikpapan dapat menjadi diskriminasi untuk daerah sekitarnya, diantaranya Paser, ada PPU, ada Kutai Timur, serta Kutai Barat.
Jadi Balikpapan dapat membuka akses untuk daerah-daerah di sekitarnya.
Sehingga aksesisibilitas yang terbangun tersebut dapat membuka ruang untuk pengembangan di daerah-daerah sekitarnya.
Akmal berpendapat hal itu perlu segera dilaksanakan supaya Balikpapan sebagai hub IKN tak menanggung bebannya sendiri.
Hal ini mengingat pertumbuhan IKN nantinya yang akan bergerak dengan cepat seiring adanya pembangunan yang begitu massif serta perpindahan ASN ke IKN yang terus dilaksanakan secara bertahap.
“Balikpapan akan meledak, karena IKN akan bertumbuh dengan cepat. Kalau Balikpapan tidak mampu membuka akses ke daerah-daerah sekitarnya, maka kasihan Balikpapan nanti akan menanggung beban sosial dan beban dampak ekonomi yang besar nanti,” paparnya.
Oleh sebab itu, Akmal Malik meminta Balikpapan agar bersiap untuk menghadapi pembangunan serta pertumbuhan IKN.
Balikpapan harus mampu untuk melaksanakan upaya-upaya dalam membuka akses yang ada di daerah-daerah sekitarnya.
“Jangan di tanggung sendiri bebannya oleh Balikpapan, tetapi harus menjadi hub bagi daerah-daerah sekitarnya,” pungkasnya.
(Eny/Advertorial/Diskominfo Kaltim)