KAREBAKALTIM.com, BONTANG – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang mencatat capaian signifikan dalam penanganan kasus nonkebakaran sepanjang September 2025. Salah satu yang menonjol adalah keberhasilan petugas memusnahkan 19 sarang tawon yang membahayakan keselamatan warga di berbagai wilayah kota.
Sepanjang September, sarang tawon berhasil dieksekusi di sejumlah lokasi, yakni Perum HOP (Satimpo), SD II YPK (Belimbing), Jalan Kenanga (Belimbing), Jalan Nanas (Belimbing), Jalan Semarang (Kanaan), Kampung Masdarling (Gunung Telihan), Jalan Selat Karimata (Tanjung Laut), Jalan Denpasar (Gunung Telihan), TPA Bonles, Gang Rawa Indah (Api-Api), Jalan Tari Dewa-Dewa (Guntung), Jalan HM Ardans (Satimpo), Jalan Gamelan (Bontang Baru), Jalan MT Haryono (Gunung Elai), Jalan Urip Sumoharjo (Bontang Lestari), Jalan Letjen Urip Sumoharjo (Bontang Lestari), Jalan Brokoli (Gunung Elai), Jalan Mangga (Satimpo), serta Jalan Selat Timor (Api-Api).
Kepala Disdamkartan Bontang, Amiluddin, menjelaskan bahwa keberadaan sarang tawon di sekitar rumah, fasilitas pendidikan, hingga tempat pembuangan akhir sangat berisiko.
“Tawon bisa menyerang secara bergerombol dan menyebabkan reaksi alergi bahkan kematian. Karena itu, setiap laporan kami tangani dengan prioritas,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Proses pemusnahan dilakukan menggunakan prosedur khusus dan alat pelindung diri lengkap. Satu unit armada rescue diterjunkan di setiap lokasi dengan mengerahkan lima hingga delapan petugas.
Durasi penanganan tercatat bervariasi, mulai dari tercepat 19 menit hingga terlama mencapai tiga jam. Lama waktu disesuaikan dengan posisi sarang yang sering kali berada di ketinggian atau area tertutup.
“Beberapa sarang berada di atap rumah dan pohon besar, sehingga membutuhkan kehati-hatian dan waktu lebih lama,” jelas Amiluddin.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mencoba memusnahkan sarang tawon secara mandiri dengan cara dibakar atau disemprot sembarangan.
“Itu sangat berbahaya. Laporkan saja ke kami,” tegasnya.
Selain eksekusi sarang tawon, Disdamkartan Bontang selama September juga menangani berbagai kasus lainnya seperti evakuasi ular, biawak, dan penanganan pohon tumbang.
Amiluddin menambahkan bahwa kesigapan dan profesionalisme petugas menjadi kunci keselamatan warga. “Kami siaga 24 jam untuk memberikan rasa aman,” tutupnya.
Dengan capaian ini, Disdamkartan berharap warga semakin peduli keselamatan lingkungan dan proaktif melapor bila menemukan potensi bahaya.




