KAREBAKALTIM.com, Samarinda – Terletak di sebelah utara Ibu Kota Kalimantan Timur, surga alam yang memanjakan mata dengan hamparan petak-petak sawahnya yang hijau, hembusan angin sore yang menyejukkan jiwa, membuat wisata sawah Betapus selalu jadi pilihan untuk bersantai.
Hamparan pemandangan hijau itu tepat berada di sisi kanan kiri jalan selebar 5 meter itu. Tak jarang orang mengetahui Jalan Usaha Tani itu. Kawasan itu acap kali di sebut para pelancong sebagai jalan Betapus.
Betapus, hadir seperti sihir yang memukau mata. Sore hari, langit berubah menjadi kanvas warna jingga merah muda. Siluet pepohonan dan tepi pegunungan membuatnya semakin elok jika bersanding dengan terbitnya senja.
Di tepi jalan, warung-warung kayu berdiri berjejeran seolah memanggil para wisatawan yang lewat untuk singgah sejenak. Aroma khas jajanan tercium, riuh canda tawa juga terdengar di setiap sudutnya.
Bukan hal yang asing, makanan dan minuman disini terbilang murah. Cukup merogoh kocek sekitar Rp5000 hingga Rp20.000 sudah bisa membeli es cokelat dan keripik mihun santapan wajib jika bertandang ke Betapus.
Tak heran, jika tempat ini menjadi opsi wisatawan lokal maupun luar untuk melepaskan penat dan menikmati waktu bersama keluarga maupun kerabat.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, lokasi persawahan Betapus ini terbilang dekat dari pusat kota. Pengunjung dapat bepergian dengan motor atau mobil dengan jarak tempuh kurang lebih 10 Km dan dengan waktu kurang lebih 20 menit.
Putri Lia, salah satu pengunjung asal Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, mengatakan jika ia dan teman-temannya sering berkunjung ke Betapus jika mumet dengan tugas perkuliahan.
“Kadang kalau mumet atau overthinking seneng banget pergi ke Betapus, pemandangannya, ketenangannya, aku suka,” kata Putri Lia, Sabtu (4/10/2025).
Sembari bercengkrama tipis dan menyantap pisang goreng cokelat keju di mulutnya, perempuan cantik berkacamata itu mengaku, jika kawasan wisata alam ini dapat menenangkan dan membuat pikirannya lebih segar.
“Pagi sampai sore itu kuliah, sehingga wisata alam persawahan Betapus itu jawaban yang pas untuk melepas penat. Terlebih karena di sini adem dan bisa melihat sunset dengan jelas itu momen indah banget,” ungkapnya.
Kendati demikian, destinasi wisata alam tersebut masih memiliki beberapa kekurangan, salah satunya yakni terkait sarana prasarana toilet dan tempat ibadah.
“Iya, minus di toilet umum dan musholla aja, ada sih, tapi aga jauh beberapa ratus meter ke ujung jalan baru dapat, sama macet aja, karena kan jalannya kecil,” imbuhnya.
Senada dengan Putri Lia, Melisa, pelancong asal Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara ini juga turut menikmati liburan akhir pekannya di wisata sawah Betapus Samarinda.
“Kebetulan lagi weekend, jadi berlibur ke Samarinda. Sekalian mampir ke Betapus,” kata Melisa.
Saat ditanya, alasan memilih Betapus sebagai tempat bersantai bersama keluarga, Melisa menjawab jika ia dan keluarganya suka dengan pemandangan sawah yang asri nan sejuk.
“Suka si, sering juga ke sini. Suka memandangi persawahan sekalian mengajak keluarga dan anak-anak untuk jalan jalan, karena kalau di Muara Badak sendiri jarang ada sawah-sawah begini,” tandasnya.
Meski begitu, antusiasme masyarakat yang berkunjung tak pernah surut. Pengunjung tak pernah bosan untuk datang setiap harinya dan mengabadikan momen manja persawahan Betapus setiap harinya. (Bey)