KAREBAKALTIM.com – Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib, berkomitmen untuk mengawal alokasi anggaran subsidi makanan bergizi bagi balita se-Kota Bontang pada tahun anggaran 2025. Program ini akan diajukan dalam pembahasan akhir tahun 2024 dan diharapkan dapat terealisasi pada tahun depan.
Politisi Partai Nasdem ini mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang meluncurkan program subsidi makanan bergizi bagi balita dan ibu hamil. Dengan alokasi anggaran kesehatan yang mencapai 10 persen dari APBD 2024 sebesar Rp 330 miliar. Menurut Sahib, program ini seharusnya bisa dilaksanakan.
“Pasti akan kawal anggarannya dan programnya. Ini masalah urgent untuk generasi penerus,” tegas Sahib.
Ia menekankan bahwa pemerintah harus memberikan intervensi langsung kepada masyarakat, terutama keluarga kurang mampu, sebagai upaya pencegahan stunting. Subsidi makanan bergizi untuk balita dan ibu hamil dinilai bisa menjadi solusi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Masalah serius seperti stunting harus ditindaklanjuti dengan cepat. Angka stunting di Bontang naik dari 18 persen menjadi 20 persen, ini perlu perhatian khusus,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, jumlah balita yang menjadi sasaran penanggulangan stunting di Bontang mencapai 16 ribu. Sahib mengusulkan subsidi sebesar Rp 500 ribu per anak per bulan, yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 96 miliar per tahun. Dana tersebut hanya 30 persen dari total alokasi anggaran kesehatan Bontang.
“Anggaran kita melimpah, Rp 3,3 triliun. Kesehatan dapat 10 persen atau Rp 330 miliar. Kota kaya, tapi kok masyarakatnya masih stunting? Ini ironis,” tandas Sahib.
Penulis : Aji
