26.7 C
Bontang
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img

Wujudkan Food Estate, DKP3 Bontang Luncurkan Gerakan Budidaya Jagung

KAREBAKALTIM.com – Kota Bontang idealnya sudah menuju ke arah adanya Food Estate. Food Estate sendiri adalah konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi yang mencakup sektor pertanian, perkebunan dan peternakan di dalam satu kawasan.

Bontang hingga saat ini menghadapi masalah ketergantungan dengan supply pangan dari luar daerah. Gambarannya, nyaris 90 persen stok pangan untuk memenuhi kebutuhan warga berasal dari luar daerah.

“Masalah lainnya berasal dari kondisi geografis, di mana 70 persen wilayah administrasi Bontang merupakan kawasan perairan (laut),” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, Eddy Foreswanto.

Hal ini menjadi dasar mengapa food estate perlu diwujudkan di Kota Bontang. Diawali dengan membangun pondasi sistem food estate sebagai strategi penguatan ketahanan pangan.

“Hingga akhirnya pemerintah menetapkan adanya lahan pertanian berkelanjutan sebagai cikal bakal food estate sebesar 13 hektare di Kota Bontang, memang kami nilai masih kurang,” katanya.

Namun, pihaknya mencoba memanfaatkan tanah-tanah milik pemerintah untuk dialihkan menjadi lahan pertanian. Sejauh ini, telah dilakukan pendataan dan survey lapangan terhadap lahan-lahan tersebut.

“Untuk data kami, kurang lebih ada potensi lahan garapan sebesar 77 hektare. Kalau kita bisa buat satu program yang maksimal, ini bisa mendukung upaya ketahanan pangan. Sementara untuk lahan masyarakat mencapai 55 ha,” ungkapnya.

Bak gayung bersambut, Pemkot Bontang berhasil menggaet investor yang siap menampung atau membeli produk hasil pangan. Investor yang bergerak di bidang pangan ini tertarik pada pengembangan pertanian jagung.

“Dari peluang ini, maka kami luncurkan program Gerdadung atau Gerakan Budidaya Jagung. Program ini juga akan melibatkan stakeholder lainnya seperti perusahaan yang beroperasi di Bontang. Agar hasil pertaniannya bisa maksimal karena didukung dengan bibit, pupuk hingga sarana lainnya,” kata Eddy. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan