KAREBAKALTIM.com, BONTANG — Suara dan harapan kota-kota se-Kalimantan menyatu dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Palangkaraya, Sabtu (27/9/2025).
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komwil V APEKSI, memimpin langsung pertemuan strategis ini untuk merumuskan masa depan pembangunan regional.
Di hadapan para wali kota se-Kalimantan, Wali Kota Neni menekankan bahwa APEKSI bukan sekadar forum seremonial, melainkan rumah bersama untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Salah satu isu krusial yang diangkatnya adalah persoalan keadilan fiskal, khususnya terkait penurunan dana bagi hasil (DBH) yang dirasakan oleh kota-kota penghasil sumber daya alam seperti Bontang.
“Kota-kota di Kalimantan, khususnya yang memiliki potensi besar seperti Bontang, harus terus berjuang untuk mendapatkan hak-haknya. Kami berharap kota-kota penghasil dapat kembali memperoleh dana bagi hasil yang lebih adil dan signifikan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Wali Kota Neni.
Dengan tema “Kota Kalimantan, Kota Masa Depan Untuk Indonesia Emas”, musyawarah ini juga membahas peran penting kota-kota di Kalimantan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wali Kota Neni mengajak seluruh kepala daerah untuk memperkuat konektivitas dan berkolaborasi mencari insentif dari pemerintah pusat, sehingga kehadiran IKN benar-benar membawa dampak positif bagi seluruh wilayah.
“APEKSI adalah rumah kita, harapan kita bersama. Mari kita bangun kota-kota ini ke arah yang berkelanjutan dan berdaya saing,” pesannya saat menutup masa jabatannya dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Wali Kota Pontianak sebagai Ketua Komwil V APEKSI yang baru.
Pertemuan ini menjadi cerminan komitmen kuat para pemimpin daerah di Kalimantan untuk tidak hanya membangun wilayahnya masing-masing, tetapi juga untuk bergerak bersama, menyuarakan aspirasi warganya, dan memastikan pembangunan yang merata dapat dirasakan dari kota hingga ke pelosok. (Adv)