KAREBAKALTIM.com, Bontang — Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni (Bunda Neni) resmi melantik sejumlah pejabat baru dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dan jabatan fungsional
Pelantikan itu melalui keputusan yang ditandatangani Wali Kota Neni Moerniaeni pada Senin (22/9/2025) di Auditorium Kantor Wali Kota Bontang kelurahan Bontang Lestari.
Pengukuhan dan pengangkatan ini disaksikan oleh penjabat dari perwakilan Forkopimda, Wakapolres, Ropiyani, Komandan Batalyon Arhanud 7/ABC, Lettu Arh Kuntoro, Pengadilan Agama, Hanandya, Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati.
Hadir juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasuki, Asisten Administrasi Umum, Akhmad Suharto dan seluruh Kepala OPD Kota Kota Bontang, sebagai langkah penting dalam memperkuat birokrasi pemerintahan sekaligus meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Dalam Keputusan Nomor 800.1.3.3/1975/BKPSDM/2025, dua pejabat dikukuhkan, yaitu Retno Febriaryanti sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Sudi Priyanto, sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sementara itu, melalui Keputusan Nomor 800.1.3.3/1976/BKPSDM/2025, delapan pejabat resmi diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi pratama, di antaranya Sony Suwito Adicahyono sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lukman sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Anwar Sadat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Staf Ahli Bidang Ekonomi Dan Keuangan, Rafidah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Asdar, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, Abdu Safa Muha, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset Dan Inovasi Daerah (Bapperida) Syahruddin, hingga Bahauddin yang dipercaya memimpin Dinas Perhubungan.
Tak hanya itu, Keputusan Nomor 800.1.3.3/1978/BKPSDM/2025 juga menetapkan 7 pejabat fungsional baru serta sejumlah guru ahli pertama.
Jabatan tersebut meliputi epidemiolog kesehatan, administrator kesehatan, analis dan pranata SDM aparatur, serta tenaga pendidik yang akan memperkuat kinerja perangkat daerah.
Dalam arahannya, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme seluruh pejabat yang baru dilantik.
“ASN Kota Bontang harus menjadi teladan dengan bekerja profesional, beretika, dan bermartabat. Kita harus mampu beradaptasi dengan tantangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi, agar pelayanan publik semakin baik dan memuaskan masyarakat,” ujarnya.
Selain soal pengangkatan jabatan, Neni juga menyinggung kondisi keuangan daerah. Anggaran perubahan 2025 diperkirakan mencapai Rp3,1 triliun dengan porsi besar dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan.
Namun, ia mengingatkan pentingnya pengendalian belanja agar tidak membebani APBD tahun berikutnya.
Acara pengukuhan dan pengangkatan pejabat tersebut ditutup dengan pembacaan sumpah jabatan, doa bersama, serta penyampaian yel-yel semangat ASN Kota Bontang.
Dengan komposisi pejabat baru ini, diharapkan roda pemerintahan semakin solid dalam mewujudkan pembangunan dan pelayanan terbaik untuk masyarakat Bontang. (Adv)