KAREBAKALTIM.com ? Sejak dua pekan terakhir, Kota Bontang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Antisipasi dan langkah konkret dinilai perlu segera diambil melihat angka sebaran kasus positif Covid-19 juga belum mereda.
Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bontang, Letkol Arh Choirul Huda mengatakan, jika grafis itu tak kunjung membaik maka bukan tidak mungkin PPKM Level 4 akan diterapkan. Hal ini akan berimbas pada sektor ekonomi, di mana pelaku usaha yang paling terpukul.
“Tapi ini bisa diantisipasi melalui penyaluran vaksin. Vaksin menjadi salah satu indikator penting dalam penetapan PPKM Level 4,” ungkap Letkol Arh Choirul Huda, Rabu, 2 Maret 2022.
Bukan tanpa alasan ia menyorot performa program vaksinasi di Bontang. Tiga bulan terakhir, cakupan vaksinasi terbilang stagnan atau jalan di tempat. Dari Desember 2021 hingga Februari 2022, angkanya hanya naik dua persen.
Sementara itu, kasus positif Covid-19 terus meningkat belakangan ini. Sepekan terakhir, orang yang terpapar mencapai ratusan orang setiap harinya.
“Jadi, vaksin harus digenjot. Pemerintah perlu membuat strategi yang tepat untuk ini sembari melakukan upaya pencegahan penyebaran,” ungkapnya.
Jika PPKM Level 4 diterapkan, banyak kegiatan ditiadakan. Bahkan bisa terjadi penyekatan, seperti penanganan saat awal virus ini merebak, ia menambahkan.
Satgas Covid-19 Bontang berfokus pada penyaluran vaksin di tiap kelurahan hingga level RT. Selain itu, akan dilakukan validasi ulang target vaksinasi yang mencapai 152.724 penerima.
Untuk diketahui, tingkat vaksinasi di Kota Bontang untuk dosis pertama saat ini baru mencapai 86,2 persen. Sementara dosis kedua 78,6 persen, dan booster di angka 10 persen. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Qadlie Fachruddin