31.6 C
Bontang
Selasa, Oktober 22, 2024
spot_img

Target Raih Sertifikat Adipura, DLH Kutim Benahi TPA Batuta

KAREBAKALTIM.com, SANGATTA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim Armin Nazar menjelaskan sejumlah target untuk kembali meraih sertifikat Adipura pasca raihan Kutim 2013 lalu.

 “Jadi, setelah dapat sertifikat, tiga tahun berturut-turut dipertahankan. Baru bisa memperoleh piala. Jadi, target saat ini adalah (kembali) untuk mengejar sertifikat dulu. Dimulai lagi dari awal,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim Armin Nazar.

Armin mengaku terus berhasrat mengejar target penghargaan lingkungan tersebut. Strateginya adalah DLH Kutim akan memaksimalkan fungsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batuta. Alasannya TPA merupakan salah satu indikator dengan poin tertinggi untuk memperoleh Adipura.

Dikatakannya, TPA dengan luasan lahan 7 hektare itu mulai kelebihan kapasitas. Per hari, sampah yang masuk ke TPA mencapai 70 ton. Syukurnya, sampah tidak lagi menumpuk di tepi jalan poros Sangatta-Bengalon.

Karena sampah yang ada sudah didorong menggunakan excavator baru. Kendalanya karena truk tidak berani masuk dumping area, menghindari amblas. Sehingga mau tak mau sampah yang dibawa diletakkan sebatas dekat jalan masuk.

Usulan alat berat seperti bulldozer pun menjadi priortitasnya untuk membenahi TPA Sampah Batuta. Nanti bulldozer tersebut akan difungsikan mendorong sampah agar jalan dumping area tidak tertutup. Bulldozer menjadi solusi jika terjadi kerusakan excavator. Karena pernah terjadi sebelumnya excavator rusak, berdampak pada sulitnya melakukan perapian di TPA.

Karena menggunakan metode sanitary landfill atau metode pengelolaan sampah modern dan efektif, Armin menyebut selain membutuhkan bulldozer, pihaknya juga membutuhkan excavator ukuran kecil yang bertugas khusus mengangkut tanah ke dump truk untuk menimbun. Berikutnya mencari tenaga teknis yang bisa memanfaatkan pipanisasi metan untuk menangkap gas metan.

“Kan di sampah itu ada gas metan yang harus ditangkap lebih dulu. Kalau langsung ditimbun, khawatirnya meledak seperti yang terjadi di Bantar Gebang (Bekasi, Jawa Barat),” tambahnya. (ADV)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan