KAREBAKALTIM.com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang belum lama ini menetapkan 6 Puskesmas, 15 Puskesmas Pembantu (Pustu) di kelurahan, dan 124 Posyandu sebagai lokus implementasi Integritas Layanan Primer (ILP).
Di mana ILP menawarkan konsep layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan terintegrasi, mencakup seluruh siklus hidup manusia, dari bayi hingga lansia.
Program ini mendapat apresiasi dan dukungan Komisi A DPRD Bontang.
Sekretaris Komisi, Saeful Rizal mengatakan ILP bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas derajat kesehatan maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
“Tentu perlu kita apresiasi dan berterimakasih kepada Dinas Kesehatan atas program-programnya itu yang berupaya agar derajat kesehatan masyarakat kita bisa meningkat,” ucapnya saat dihubungi Senin 23 Juni 2025.
Niat baik ini, kata dia merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah memperhatikan semua siklus hidup di Kota Bontang.
“Karena programnya menyasar semua usia, jadi kalau dulu layanan pemeriksaan di Posyandu hanya untuk bayi, sekarang lansia juga bisa periksa di sana,” sebutnya.
Karena itu, Politisi PKS ini mengimbau agar masyarakat turut memberikan respon positif terhadap program ini.
“Salah satu caranya ialah dengan datang secara rutin memeriksakan kesehatan ke Posyandu,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin 16 Juni 2025 lalu, dalam upaya memperkuat program ini, pemerintah menggelar rapat Advokasi dan Koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Tim Pembina dan Pengelola Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kota Bontang, yang turut dihadiri oleh Saeful Rizal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bachtiar Mabe, dalam laporannya menjelaskan bahwa digelarnya kegiatan tersebut bertujuan menyelaraskan, mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan di tingkat pertama, yang meliputi pelayanan di Posyandu, Pustu, dan Puskesmas.
“Tujuan utama digelarnya kegiatan ini adalah untuk mengetahui perkembangan implementasi Integrasi Layanan Primer di Kota Bontang,” tandas Bachtiar Mabe. (Cca/adv)
