KAREBAKALTIM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang memiliki alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System/Inatews) dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BPBD Kota Bontang, Ahmad Yani mengatakan bahwa alat berupa monitor tersebut dapat mendeteksi gempa bumi dan tsunami dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami beruntung mendapatkan bantuan alat deteksi dini tsunami itu dari BMKG karena tidak semua daerah mendapatkan Inatews,” katanya, Senin (27/9/2021).
Menurut dia, alat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi waktu yang sebenarnya (real time) terjadinya gempa bumi di setiap daerah di Indonesia.
Kemudian, informasi tersebut digunakan untuk mempercepat dalam proses evakuasi dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui lurahnya sehingga meminimalisasi korban jiwa.
“Melalui alat ini, kami bisa terbantu untuk mengambil langkah dan kebijakan apa yang harus dilakukan sebelum terjadinya gempa bumi,” katanya.
Kata dia, alat ini akan memberikan sinyal peringatan dan informasi detil apabila akan terjadi gempa bumi atau tsunami di suatu wilayah meliputi lokasi gempa, waktu, magnitudo gempa, kedalaman getaran, kekuatan gempa, dan lainnya.
Peringatan gempa baru disimbolkan dengan bintang, dan penjelasan gempa tersebut akan muncul dalam tabel khusus.
Meski Kota Bontang berada di luar jalur rawan gempa dan tsunami, namun alat ini dapat membantu untuk mendeteksi di wilayah sekitar Bontang.
“Meski Kalimantan Timur jarang adanya bencana gempa dan tsunami, yang jelas dengan adanya alat ini kami bisa mengetahui beberapa kejadian gempa bumi di sekitar Kalimantan,” terang Yani. (*)
Reporter : Tomy Gutama