KAREBAKALTIM.COM, Samarinda – Menjalani ibadah puasa bukan berarti mengabaikan aturan konsumsi obat bagi yang sedang menjalani pengobatan. Agar pengobatan tetap efektif tanpa mengganggu ibadah puasa, masyarakat perlu memahami jadwal minum obat yang sesuai.
Menurut dr. Jaya Mualimin, selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur, aturan minum obat tiga kali sehari bisa disesuaikan dengan waktu berbuka dan sahur.
“Jika obat harus diminum tiga kali sehari, maka bisa diatur setelah berbuka puasa sekitar pukul 18.30, kemudian tengah malam sekitar pukul 00.00, dan terakhir saat sahur sekitar pukul 04.30,” jelasnya, Rabu (5/3/2025) saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Ia juga menekankan pentingnya kehati-hatian agar tidak terjadi konsumsi obat secara ganda atau terlewat. Salah satu caranya adalah dengan membuat pengingat di ponsel atau menggunakan pil organizer yang dapat membantu memastikan jadwal minum obat tetap teratur.
Selain menyesuaikan jadwal konsumsi, pasien juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti jenis obat dengan frekuensi dosis yang lebih rendah.
Misalnya, obat antihipertensi captopril yang biasanya diminum dua hingga tiga kali sehari bisa diganti dengan lisinopril yang cukup dikonsumsi sekali sehari. Hal ini memudahkan pasien dalam menyesuaikan waktu minum obat saat berpuasa.
Namun, setiap perubahan terapi harus dilakukan setelah konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.
“Bagi yang ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dosis dan jadwalnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” tambah dr. Jaya.
Dengan pengaturan yang tepat, pasien yang sedang menjalani pengobatan tetap dapat menjalankan ibadah puasa tanpa mengorbankan kesehatan.(Bey)
