KAREBAKALTIM.com- Lahan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 007 yang terletak di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara dinilai kurang luas. Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berencana melakukan relokasi.
Sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah tersebut pun kurang memadai. Bahkan kelas ruang terbatas sehingga tidak mampu menampung seluruh siswa, sementara jumlah murid yang mengenyam pendidikan sebanyak 589 pelajar.
Akibat ruang kelas terbatas proses belajar mengajar pun dilaksankan bergantian, yakni pagi pukul 07.15 Wita hingga 12.00 Wita. Sedangkan siang pukul 13.00 Wita sampai sore.
“Aksesnya menuju sekolah juga kurang mendukung. Para murid juga harus bergantian kelas karena ruang yang terbatas,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlynawati.
Kata dia, infrastruktur lainnya seperti toilet yang tidak ideal, ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) pun menjadi perhatian pemerintah. Oleh karena itu Aji Erlinawaty menekankan perlunya SDN 007 tersebut direlokasi.
Tak hanya itu, kata dia, akses ke toilet dan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga kurang Representatif, sehingga hal itu juga menjadi salah satu alasan mengapa SDN 007 harus direlokasi.
“Kami akan menjadwalkan pertemuan dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk bahas perencanaan sama master plannya, mungkin 2024,” sebutnya.
Sementara mengenai lokasi relokasi sekolah di wilayah Bontang Utara ini menunggu pengembangan master plan terlebih dahulu. Sebab standar pembangunan sekolah membutuhkan master plan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris mendukung rencana pemerintah tersebut. Terlebih pihaknya pun telah melakukan peninjauan langsung ke SDN 007.
“Tentunya kami sepakat, kita juga sudah meninjau langsung minggu kemarin. Memang harus direlokasi, biar murid-murid yang belajar merasa aman dan nyaman,” tuturnya saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, politisi yang akrab disapa AH ini berharap perencanaan dan master plan pembangunan SDN 007, Guntung bisa segera dibuat dan segera direalisasikan.
“Supaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya. (ADV)
Penulis: Mira




