KAREBAKALTIM.com, Bontang – Program Pro RT dan Pembangunan Proyek MYC akan diselenggarakan tahun depan di Kota Bontang. Namun hal ini mendapat komentar dari Komisi C DPRD Bontang.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib menanggapi informasi ini dengan meminta agar pemerintah tidak dulu mensosialisasikannya.
“Kalau bisa tahan dulu (program pro rt-red), jangan dulu lah, dieskpos ke masyarakat. Jangan sampai ini juga menjadi masalah, karena kalau tidak jadi bagaimana?” kata Sahib dalam rapat kerja Komisi C bersama Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Senin 7 Juli 2025.
Dikonfirmasi usai rapat, mengenai pernyataannya dalam rapat tersebut, Sahib enggan menjawab apakah program tersebut realistis untuk dikerjakan. Sebab dikatakan sebelumnya bahwa saat ini keuangan Kota Bontang tidak berada di posisi yang stabil. Ditambah lagi pada tahun yang sama pemerintah akan mengerjakan beberapa Proyek Multiyears Contract (MYC).
“Saya secara pribadi dan mungkin teman-teman yang lain juga berfikir bahwa kita lihat dulu keuangan kita di 2026, baru kita bisa berkomentar,” sebutnya.
Namun, mengingat bahwa regulasinya tengah disusun, membuat Politisi Partai Nasdem itu berharap dapat dilaksanakan. “Ya semoga saja kuat (kondisi keuangan-red). Artinya jangan hanya menjadi program, namun harus terlaksana,” tandasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Bapperida Kota Bontang, program ini ditarget launching di tahun 2026 mendatang.
“Tahun 2026, kita akan segera running program Pro RT yang alokasinya sebesar Rp200 Juta per RT,” kata Sony Suwito Adicahyono, dalam Rapat Kerja Komisi C DPRD Bontang,
Dikatakannya bahwa program ini, dapat membantu usulan warga yang tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh dalam usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Daerah Bontang. Dengan jumlah RT di Kota Bontang sebanyak kurang lebih 500, dibutuhkan Rp100 Miliar untuk menjalankan program ini.
Diketahui, program Pro RT merupakan salah satu program yang diunggulkan Pemerintah Kota Bontang, khususnya pada periode yang baru. Program ini menjadi salah satu yang dikampanyekan oleh Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Agus Haris pada masa kampanye yang lalu. (Adv)