KAREBAKALTIM.com, Samarinda – Big Mall Samarinda kembali menjadi sorotan setelah plafon salah satu bagian bangunan dilaporkan runtuh pada Jumat (18/7/2025) malam. Insiden ini menjadi musibah terbaru yang menimpa pusat perbelanjaan terbesar di Kota Tepian, setelah sebelumnya dua kali mengalami kebakaran.
Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh warga dan beredar di media sosial. Dalam video tersebut, tampak bagian atas gedung jebol dengan material plafon berserakan di lantai bawah.
Material plafon yang runtuh mengenai area wahana permainan anak-anak, tepatnya di atas beberapa mobil mainan (semacam odong-odong listrik) yang biasa digunakan anak-anak untuk bermain di pusat perbelanjaan. Beberapa bagian plafon terlihat menggantung dan ada puing berserakan di sekitarnya.
Beruntungnya, saat kejadian tersebut, pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda itu tak sedang beroperasi. Namun, beberapa petugas masih terlihat berada di lokasi saat kejadian.
Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa ataupun penyebab pasti dari keruntuhan plafon tersebut.
Sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, juga sempat menyampaikan keprihatinan sekaligus peringatan tegas kepada pihak pengelola Big Mall.
“Ini sudah kejadian kedua. Saya harap pihak pengelola Big Mall melakukan pembenahan secara komprehensif di seluruh sistem mitigasi kebakaran. Jangan menunggu kejadian serupa berulang dan membahayakan lebih banyak orang,” tegas Andi Harun.
Ia menambahkan bahwa selain pemulihan operasional mal, keselamatan pengunjung dan para pekerja harus menjadi prioritas utama.
“Big Mall punya kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Tapi untuk bisa kembali beroperasi, harus dipastikan sistem keamanannya ditingkatkan,” imbuhnya.
Insiden ini juga kembali memicu kekhawatiran publik soal keselamatan struktur bangunan dan standar keamanan fasilitas umum di Samarinda.
Masyarakat kini menanti langkah cepat dari pengelola mall dan instansi teknis terkait untuk mengevaluasi serta menindaklanjuti kondisi bangunan demi mencegah kejadian serupa terulang. (Bey)
