25.9 C
Bontang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_img

Petani Bontang Lestari Mulai Rasakan Manfaat Sekolah Lapang

KAREBAKALTIM.com – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang melakukan monitoring Sekolah Lapang (SL), sekaligus menyerahkan hasil laboratorium pangan yang dinyatakan layak konsumsi.

Sekolah Lapang (SL) hingga sekarang masih menjadi andalan bagi penyuluh dalam penyebarluasan teknologi untuk petani. Dengan adanya SL ini, petani dapat merasakan manfaatnya karena memberikan informasi dan inovasi-inovasi di bidang pertanian.

Ilmu-ilmu yang didapat di sekolah lapang seperti Jajar Legowo, pembuatan agen hayati dan pengendalian hama menggunakan pestisida hayati juga pestisida nabati telah dipraktikan di beberapa lahan petani yang mengikuti SL.

“Setelah mengikuti SL, mereka (petani) terbangun kesadarannya. Selama ini ternyata yang kita terapkan salah,” ujar Ketua Kelompok Tani Harapan Abadi Lestari, Anwar saat ditemui di kebunnya, Nyerakat, Rabu (24/11/2021).

Meski tidak semudah membalikkan telapak tangan, dirinya sangat bersyukur akhirnya para petani mulai paham cara bertani yang baik dan lebih baik.

“Mudah-mudahan ke depannya semakin diterapkan di sini, khususnya di Bontang Lestari,” sebutnya.

Kendala yang dihadapi petani, rata-rata hampir sama yaitu hama tikus dan hama wereng. Dengan inovasi penggunaan pestisida nabati selain sederhana, biaya murah dan juga mendukung upaya pemerintah dalam pencemaran lingkungan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pestisida nabati tersebut sangatlah mudah untuk didapatkan, hanya saja proses pembuatannya memerlukan kemauan dari si petani dengan cara menanam sendiri bahan-bahan dasar yang diperlukan.

“Memang ada sebenarnya disekitar kita, cuma itu memang butuh Proses. Semisal bahannya itu milik tetangga, tidak mungkin setiap mau buat kita minta,” jelas Anwar.

Ia berharap, ke depannya sebagai petani pertama yang mendapatkan pendidikan SL. Dirinya bisa konsisten menerapkan yang sudah seharusnya dilakukan dalam bercocok tanam.

“Semoga teman-teman petani yang lain juga mengikuti, sebagaimana saya dulu mencontohi mereka dan bisa menerapkan penggunaan bahan-bahan organik,” pungkasnya. (*)

Reporter : Mirah Hayati

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
21,900PelangganBerlangganan