KAREBAKALTIM.com – Harga kedelai impor kian bergejolak, berimbas ke para produsen tahu dan tempe.
Seperti yang dilakukan Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe Kota Bontang. Mereka mengumumkan akan berhenti berproduksi, terhitung 27-28 Mei 2021 mendatang.
Hal tersebut tercantum dalam Surat Keputusan (SK) nomor : 01.004/PPTKB/5/2021 yang diterbitkan, Sabtu 22 Mei 2021.
SK ini bertuliskan, kami seluruh pabrik produksi tahu dan tempe di seluruh Kota Bontang, berhenti berproduksi. Sebagai bentuk keprihatinan kami kepada harga kedelai yang terus melambung tinggi dan belum adanya solusi dari pemerintah untuk kami. Atas perhatiannya kami megucapkan terimakasih.
Sebelumnya salah satu produsen tahu tempe yang terletak di Gang Rawa Indah, Kelurahan Api-Api, Mudawam mengatakan, harga bahan baku tahu tempe saat ini melampaui batas standar harga dari biasanya.
“Saya sudah 30 tahun menekuni usaha ini, tapi ini pertama kalinya harga naik terlalu tinggi. Biasanya satu karung itu beratnya 50 kilogram, kami beli Rp360 ribu, sekarang sudah mencapai Rp490 ribu,” bebernya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Risman