KAREBAKALTIM.com – Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Muhammad Bahri, menghadiri penerbitan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), di Auditorium 3 Dimensi, Jumat (10/12/2021) pagi.
Informasi tentang ketahanan dan kerentanan pangan, penting untuk memberikan informasi kepada para pengambil keputusan dalam pembuatan program dan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun tingkat lokal, untuk lebih memprioritaskan intervensi dan program berdasarkan kebutuhan dan potensi dampak kerawanan pangan yang tinggi.
“Informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen untuk mengelola krisis pangan dalam rangka upaya perlindungan dari krisis pangan dan gizi. Baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ujarnya.
Dalam rangka menyediakan informasi ketahanan pangan yang akurat dan komprehensif, lanjutnya, disusunlah Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Kota Bontang tahun 2021. Sebagai salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk monitoring ketahanan pangan wilayah.
“FSVA Kota Bontang merupakan tindak lanjut penyusunan FSVA Nasional dan FSVA Provinsi. Dengan demikian, permasalahan pangan dapat dideteksi secara cepat berdasarkan cakupan wilayah,” katanya.
“Saya berpesan kepada seluruh Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bontang untuk dapat memanfaatkan FSVA ini, dalam perencanaan dan pemantapan ketahanan pangan yang sekaligus menurunkan kerawanan pangan,” tambahnya.(*)
Penulis : Mirah Hayati
