KAREBAKALTIM.com – Harga telur ayam terus mengalami kenaikan. Di Bontang, harga telur dapat mencapai Rp 68 ribu per piring. Sementara untuk ukuran yang lebih kecil di kisaran Rp 63 ribu hingga Rp 65 ribu per piring.
Pedagang Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Murni, mengatakan sebelumnya harga telur sebesar Rp 55 ribu per piring untuk ukuran kecil. Untuk ukuran sedang sebesar Rp 55 ribu dan ukurang besar Rp 60 ribu per piring.
Ia mengaku harga itu merupakan kesepakatan antara pedagang yang menjual sebagai pihak ketiga.
Untuk menghindari resiko kerugian jika telur membusuk akibat tak laku, dirinya membatasi pesanan. Yang biasanya memesan hingga ratusan piring, kini ia pesan hanya setengah dari biasanya.
“Jelas saya kurangin. Takut busuk kalau kondisi harga seperti ini,” kata Murni.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang Idhamsyah mengatakan, penyebab kenaikan harga telur karena masalah produksi di peternak.
Kondisi cuaca yang tidak ideal menyebabkan kekurangan stok.
Dia mengaku, telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para agen-agen telur, bahkan hingga ke penyuplai terkait penyebab kenaikan harga tersebut.
“Rata-rata memang kendalanya di cuaca,” kata Idhamsyah, Jumat (26/8/2022).
Namun, dia menilai kenaikan harga yang terjadi tiga hari ke belakang ini merupakan hal yang wajar.
Dari hasil pantauan yang dilakukan pihaknya, Idhamsyah mengatakan kenaikan harga tidak hanya terjadi di kota Bontang saja. Tapi, semua kabupaten/kota di Kalimantan Timur juga mengalami hal yang sama.
“Ini yang terjadi selama 3 hari ini. Tapi tidak lama kok, paling ini semingguan aja,” kata Idhamsyah.
Hal ini, kata dia, harus dimaklumi. Sebab Bontang bukan daerah produksi, sehingga segala sesuatu kebutuhan sembako harus mengandalkan pasokan dari luar daerah, seperti Jawa dan Sulawesi. (*/Adv)