KAREBAKALTIM.com – Kenaikan harga gas LPG ukuran 12 kilogram (kg) dan 5,5 kg tidak secara signifikan menurunkan angka penjualan. Masyarakat konsumen jenis gas non-subsidi tersebut masih mengandalkan tabung gas produksi Pertamina ini.
Sala satu agen LPG non-subsidi di bilangan Jalan Jend. Ahmad Yani, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan ini misalnya. Berdasarkan pengakuan pihak agen, penjualan gas ukuran 12 kg dan 5 kg di tokonya berlangsung normal setelah kenaikan harga.
“Sejauh ini tidak terlalu pengaruh sih kalau ke penjualan karena memang kebutuhan. Masih banyak saja yang membeli baik ukuran 12 kg maupun 5,5 kg,” ujar Ati, petugas agen gas LPG , Senin, 14 Maret 2022.
Perihal kemungkinan peralihan pemakaian tabung gas non-subsidi ke gas subsidi ukuran 3 kg, Ati mengatakan hal itu mungkin saja terjadi. Walau banyak konsumen yang mengeluhkan naiknya harga gas non-subsidi, namun penjualan tidak sampai turun drastis.
Adapun untuk ketersediaan stok, ia mengatakan masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kota Bontang.
“Rata-rata penjualan kami per bulan bisa 2.400 tabung untuk ukuran 12 kg. Untuk penjualan per tanggal 1-14 Maret, sudah 1.200-an tabung yang terjual. Dari situ bisa dilihat penjualan masih cukup normal,” jelasnya.
Senada, supplier gas non-subsidi yang terletak di Kelurahan Api-api, Bontang Utara, juga mengalami kondisi serupa. Menurutnya, penjualan gas non-subsidi masih tergolong normal.
Kendati demikian, ia belum bisa menyebutkan secara rinci jumlah penjualan. Penghitungan rutin biasa dilakukan di akhir bulan.
“Namun secara umum penjualan masih aman saja sih. Konsumen masih banyak saja yang membeli,” ujar pegawai supplier yang tidak ingin disebutkan namanya itu. (*)
Reporter : Tomy Gutama
Editor : Qadlie Fachruddin